Kilang Pertamina Internasional Terus Perluas Mitigasi Kebakaran kepada Masyarakat

Kamis, 18 Juli 2024 – 10:00 WIB
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI)Taufik Aditiyawarman. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperluas upaya mitigasi kebakaran kilang dengan meningkatkan edukasi dan kewaspadaan masyarakat di sekitar lingkungan kilang.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan dengan langkah tersebut penanganan kondisi darurat bisa dilakukan secara optimal.

BACA JUGA: Kilang Pertamina Internasional Gencarkan Energi Transisi Lewat Green Refinery Cilacap

"Ibu-ibu rumah tangga ikut kami libatkan, karena ada di ring satunya, kemudian masyarakat sekitar ada yang ikut, masyarakat sekitar juga dilibatkan dalam kondisi emergency, selain itu juga awareness bagi dirinya sendiri," kata Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman di Jakarta, Rabu (17/7).

Dirinya menjelaskan guna mewujudkan hal itu, pihaknya menggelar rangkaian peringatan Hari Pemadam Kebakaran Internasional (International Firefighter Day) 2024.

BACA JUGA: Akselerasi Transisi Energi Menuju Industri Hijau, SIG & PLN Perkuat Sinergi

Dalam acara tersebut dilakukan penyematan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) di bidang HSSE, melalui kegiatan pemadaman kebakaran di lingkup rumah tangga secara serentak.

KPI telah berhasil mencetak rekor MURI di bidang HSSE, dengan melakukan pemadaman kebakaran di lingkup rumah tangga secara serentak oleh 1.569 petugas, acara ini bertepatan dengan momentum Hari Pemadam Kebakaran Internasional.

BACA JUGA: Realisasi Anggaran TJSL Asuransi Jasindo Capai Rp 1 Miliar

“Kami mengedukasi bahwa risiko itu terjadi bukan hanya di pabrik, tetapi di rumah pun ada, di dapur ada gas, segala macam," papar Taufik.

Namun, untuk Kilang Balongan dikarenakan wilayah penyangga (buffer zone) masih dalam tahap pembangunan.

Oleh karena itu masyarakat di sekitar kilang harus diberikan edukasi mengenai risiko, serta cara penanganannya.

"Kemudian bagaimana menghadapi risiko itu yang mereka dilibatkan, dikenalkan dengan alarm-alarm di kilang, kalau panjang berarti harus evakuasi, itu yang terus kami edukasi ke masyarakat," sebutnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler