jpnn.com, JAKARTA - Rapper Kill The DJ geram dengan tim kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang menggunakan lagu berjudul Jogja Istimewa tanpa izin.
Lagu tersebut digunakan tim kampanye pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 itu untuk berkampanye. Padahal, Kill The DJ menegaskan bahwa lagu tersebut tidak diizinkan dipakai untuk kampanye.
BACA JUGA: Vanessa Angel: Saya Serahkan ke Penyidik dan Kuasa Hukum
"Bahwa saya tidak akan pernah memberikan ijin kepada siapa pun lagu Jogja Istimewa tersebut digunakan untuk kampanye Pilpres, baik itu pasangan nomor urut 01 atau 02. Bagi saya, javahiphop, dan sebagian besar warga Yogyakarta, pasti tahu sejarah dan kebanggaan pada lagu tersebut, itu kenapa saya tidak akan pernah mengganti liriknya untuk tujuan lain, baik komersil apalagi kampanye politik," ungkap Kill The DJ di akun Instagram miliknya, Selasa (15/1).
BACA JUGA: Layani Order Prostitusi, Vanessa Difasilitasi 6 Muncikari
"Meskipun saya pendukung @jokowi saya tidak akan pernah mengkhianati nilai lagu tersebut dengan mengubah liriknya," sambung pemilik nama asli Marzuki Mohamad itu.
BACA JUGA: Vanessa Angel Sudah 9 Kali Transaksi Prostitusi Online
Kill The DJ marah karena tim kampanye Prabowo lancang menggunakan lagu miliknya tanpa izin. Oleh sebab itu, dia berencana menempuh jalur hukum terkait adanya pemakaian tanpa izin dan pengubahan lagu Jogja Istimewa tersebut
"Siapa pun anda yang mengubah lagu tersebut, membuat videonya, dan ikut menyebarkanya, anda telah melanggar undang-undang dan saya bisa membawanya ke ranah hukum," lanjut Kill The DJ. (mg3/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakak Ungkap Kondisi Terakhir Robby Tumewu Sebelum Meninggal
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra