Corporate Secretary KAEF, Ade Nugroho, mengatakan pada tahun ini perseroan berkomitmen untuk membuka tiga apotek di Malaysia sebagai langkah awal
BACA JUGA: Mandala Airlines Stop Beroperasi
Satu apotek menelan biaya investasi sekitar Rp 3 miliarKAEF akan melakukan join dengan perusahaan distributor obat di Malaysia, Averroes, karena peraturan di negara tetangga itu mengharuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan lokal
BACA JUGA: IPO Garuda Ambil Harga Atas
"Kebetulan, bisa meringankan biaya investasi jugaBACA JUGA: Soal Capping, Tanyakan ke Pak Dahlan
Maka porsi kita bisa lebih mayoritas," jelas Ade.Dana investasi didapatkan dari sindikasi perbankanMenurut Ade, perseroan memang mengincar penjualan di Malaysia dan secara kebetulan ada Averroes yang siap membantu mewujudkannya.
Menurut Ade, sejauh ini di Malaysia belum mengenal apotek karena pembeli obat di sana langsung melalui dokterKondisi itu dinilai sebagai peluang bisnis yang sangat menguntungkan bagi perseroan"Karena baru, kemungkinan apotekernya juga kita yang investasi," imbuhnya.
Apotek merupakan salah satu dari tiga penyumbang revenue perseroan iniLaporan keuangan 2010 yang akan dirilis Maret 2011 ini diprediksi pendapatan perseroan mencapai Rp 3,1 triliun dan laba bersih Rp 78 miliarKontribusi terbesar terhadap pendapatan adalah dari apotek (Rp 1,3 triliun), trading atau perdagangan umum (Rp 1,1 triliun), dan manufaktur (Rp 850 miliar).
Apotek yang dimiliki Kimia Farma saat ini sendiri ada 374 unit, dan diperkirakan bertambah 20 unit tahun ini"Tetapi itu yang di luar franchiseSekarang kan untuk apotek kami lebih prioritaskan franchise," kata Ade(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AJB Bumiputera Incar Kenaikan Premi
Redaktur : Tim Redaksi