Kimia Farma Garap Proyek Ratusan Miliar

Kamis, 16 Juni 2011 – 04:09 WIB

JAKARTA - Sepanjang 2011, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) fokus menggeber tiga proyek dengan sejumlah kolega baik dalam dan luar negeriTiga proyek yang menjadi konsen perseroan itu dengan investasi ratusan miliar rupiah

BACA JUGA: Harga Elpiji Industri Naik 10 Persen

Dengan sejumlah agenda proyek itu, kinerja perseroan dipastian akan semakin muncer sepanjang tahun
”Ini proyek serius dan akan digarap secara maksimal

BACA JUGA: BPS Kekurangan 947 Tenaga KSK

Itu semua untuk kepentingan stake holder,” papar Syamsul Arifin, Presiden Direktur Kimia Farma, di Jakarta, Rabu (15/6).

Syamsul menyebutkan, proyek pertama bekerja sama dengan perusahaan Tiongkok, Tian Jin King York
Proyek ini adalah pembangunan pabrik injeksi dan hospital solution di Indonesia

BACA JUGA: Pemerintah Ambil Alih Pembibitan Sapi

Nilai investasi pembangunan pabrik itu sekitar Rp 216 miliarPendanaan proyek dengan kapasitas 100 juta ton per tahun itu, 65 persen pinjaman dan 35 persen equity"Pendanaan berasal dari perbankan nasional dan China," imbuh Syamsul

Di samping itu, perseroan bakal mencaplok PT Sinkona Lestari (SIL)Untuk kepentingan itu, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 20-25 miliarDalam akuisisi itu, perseroan berkepentingan meningkatkan produksi kinaSebab, indonesia tercatat sebagai produsen kina terbesar dan utama di dunia"Kami akan menambah penyertaan modal dan bertindak sebagai pengendali,” ulasnya

Perseroan juga membentuk perusahaan bekerjasama dengan Averroes di MalaysiaDalam proyek patungan itu, perseroan mengambil kepemilikan minoritasItu dilakukan menyusul sukarnya perusahaan asing berkembang di negeri Jiran, Malaysia tersebut"Ini sebagai bentuk antisipasi pasar ASEAN dan menjadi model waralaba Malaysia," tukasnya.

Dari proyek waralaba itu, perseroan bakal mendapat royalti sebesar 2 persenKarena itu, perseroan berencana membuka tiga apotik di MalaysiaNilai investasi sekitar Rp 3 miliar untuk tiga apotikProyek tersebut sebagai file project mengingat Malaysia tidak ada apotikDi luar itu, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 105-150 miliar pada 2011Perseroan menganggarkan dana Rp 30 miliar untuk investasi reguler dan Rp 105 miliar untuk pengembangan usaha.

Di sisi lain, perseroan membagi dividen Rp 27,7 miliarAlokasi dividen itu 20 persen dari laba bersih 2010 senilai Rp 138 miliarDengan nilai dividen itu, para pemegang saham akan menerima sekitar Rp 5 per lembar sahamPembayaran dividen itu, akan dilaksanakan pada 15 Juli 2011Sedang rekam data pemegang saham akan mengacu pada data pemegang saham KAEF per 12 Juli 2011 mendatangSebagaimana diketahui, sepanjang 2010 lalu KAEF berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 3,183 triliunDiharapkan nilai itu tumbuh hingga mencapai Rp 3,5 triliun sepanjang 2011(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Talangi Pembebasan Jalan Tol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler