Kinerja Apik Airlangga Harus Dibarengi Penetrasi Masif di Medsos

Sabtu, 07 Januari 2023 – 10:19 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Dok. Partai Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin mengatakan dalam kapasitasnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sosok Airlangga Hartarto berperan penting menjaga kestabilan perekonomian Indonesia.

Namun, masih ada pekerjaan rumah, untuk membuat sosok Airlangga, Ketua Umum Partai Golkar untuk makin dikenal publik dan siap berkompetisi di laga Pilpres 2024.

BACA JUGA: KIB Diminta Segera Umumkan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024

“Dalam konteks ekonomi nasional, tentu ada peran Pak Airlangga di dalamnya, terutama mencegah resesi global dan berbagai tantangan lainnya terjadi di Indonesia,” kata Alvin, Jumat (6/1/2022).

Peran Menko Airlangga dalam mengorkestrasi perekonomian Indonesia bersama dengan menteri-menteri terkait membuat Indonesia tangguh dari badai pandemi maupun perlambatan ekonomi dunia.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo–Erick Thohir Diprediksi Bisa jadi Duet Kuda Hitam Baru di Pilpres 2024

“Bila terkait dengan dampak elektoral, maka di awal perlu sekali publik kenal. Jadi publik kenal dulu, baru publik tahu apa yang dilakukan. Dengan kata lain, popularitas harus jadi pintu masuk,” ujar Alvin.

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, perlu lebih dikenal, dan tentunya mendapatkan dukungan penuh dari mesin partai.

BACA JUGA: Khawatir Terjadi Polarisasi, PKS Ingin Pilpres 2024 Diikuti 3 Paslon

Kemudian, Ketum Airlangga juga perlu lebih aktif di media masa maupun media sosial.

“Salah satu saran yang sebaiknya dilakukan oleh Pak Airlangga adalah bergerak di ranah media sosial. Media sosial di sini lebih tepatnya masuk ke kanal-kanal video podcast para influencer yang masuk dalam kategori makro. Dalam konteks YouTube, minimal jumlah subscriber mencapai 1 juta,” kata Alvin.

Setelah popularitas didapat, maka kinerja selama ini bisa publik akses di kanal-kanal berita. Alvin menambahkan, di era digital sekarang, publik terutama generasi milenial dan generasi Z itu hyper kognitif atau seakan mau terus menerus menelan informasi.

“Namun, hyper kognitif itu diiringi dengan budaya logika atensi pendek atau hanya bisa fokus dalam durasi singkat,” ujarnya.

Pasalnya, konten atau berita singkat, padat dan jelas, menjadi kesukaan generasi muda saat ini.

Berdampak ke Golkar

Direktur Eksekutif CISA Herry Mendrofa mengatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kurang mendapat dampak positif dari kinerjanya yang dinilai apik dalam bidang ekonomi. Hal itu disebabkan faktor elektabilitas Airlangga tidak berdiri sendiri.

“Jadi, di konteks survei CISA terutama perekonomian, itu kan tidak hanya berdiri sendiri. Ada beberapa faktor yang menentukan elektabilitas orang yang mempengaruhi popularitasnya,” kata Herry di Jakarta, Jumat (6/1).

Menurut Herry, optimisme publik pada kondisi perekonomian nasional justru berdampak pada partai politik (parpol) dibanding sosok yang bersangkutan.

Artinya, Golkar yang mendapat dampak positif dari kinerja Airlangga.

“Jadi, dampak elektoralnya itu kepada parpol yang lebih banyak berkecimpung dalam sektor kesejahteraan, meskipun dalam catatan khusus Golkar justru mendapat limpahan dukungan publik terhadap kinerja Airlangga,” katanya.

Herry menilai hal itu patut dijadikan catatan oleh partai ketika kinerja Airlangga tidak berdampak positif pada sosoknya sebagai capres Golkar.

“Itu lebih pada kerja-kerja parpol, kerja-kerja tim sukses untuk menaikkan elektabilitas Airlangga. Artinya harus di-pressure terus. Airlangga harus ke grassroot memberi tahu dan mensosialisasikan kinerja terbaiknya secara individu. Itu yang kurang dari Airlangga," tambahnya.

Herry melanjutkan Airlangga patut memoles dirinya dengan berbagai capaian dan kinerja.

“Artinya semua ini kembali pada branding Airlangga, marketing politik Airlangga pada publik untuk menunjukkan kualitas kinerjanya. Tapi terlepas dari itu, kinerja Airlangga memberikan dampak positif ke parpol," terusnya.

Menurut Herry, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memastikan nama Airlangga sebagai capres dari Koalisi Indonesia Bersatu yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP.

“Mungkin yang perlu diperbaiki, Airlangga ini belum pasti menjadi seorang capres, meskipun dia adalah salah satu kandidat kuat capres dalam KIB. Kecuali dideklarasikan, mungkin akan mempengaruhi," pungkas Herry.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler