DINAS Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) terus menuai kritikHal itu disebabkan tak kunjung membaiknya kinerja dinas yang berjuluk pasukan biru tersebut
BACA JUGA: Dinas Damkar DKI Dinilai Tak Ikuti Instruksi Gubernur
Sementara, setiap tahun anggaran super besar telah dikucurkanBahkan, hanya untuk pembelian kendaraan pemadam dan peralatan saja anggaran yang tersedia mencapai Rp 374 miliar
BACA JUGA: HUT Jakarta Masih Meriah
Belum lagi untuk menggaji pegawai serta kebutuhan operasional lainnya“Kinerja Dinas Damkar PB DKI belum menunjukkan perbaikan, buktinya angka kebakaran di ibu kota masih tetap tinggi dari tahun ke tahun, sehingga menyulitkan Jakarta menuju kota metropolitan kelas dunia,” kata Abdul Azis, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Jumat (24/6).
Dijelaskan Azis, terus menurunnya kinerja Dinas Damkar PB salah satunya disebabkan tak efektifnya program penanganan kebakaran
BACA JUGA: Profesor Harvard Kritisi Busway
Sebab, sejauh ini program tersebut masih sebatas program untuk penindakanYaitu, bagaimana cara memadamkan api ketika terjadi peristiwa kebakaranHal itu terlihat dengan pembelian berbagai peralatan seharga ratusan miliar rupiahPadahal, untuk kota seperti Jakarta program penindakan saja tak cukupMusti ada program antisipasi kebakaran, yaitu melalui sosialisasi pencegahan kebakaran, serta pendidikan masyarakat untuk merubah perilaku tidak tertib“Karena secanggih apapun peralatan yang digunakan tak akan mampu menangani kebakaran, apabila perilaku masyarakatnya tak dirubahHarusnya program pembelian peralatan berimbang dengan program pencegahan kebakaran, jangan seperti sekarang yang hanya mementingkan peralatan tanpa peduli pada upaya pencegahan,” ujarnya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan, Dinas Damkar PB sepertinya tak mengambil pelajaran dari kesalahan di masa laluTahun 2011 ini mereka tetap mempertahankan program yang sama seperti pada 2009 dan 2010Padahal dalam periode tersebut angka kebakaran di Jakarta mencapai 1.541 kasus
“Harusnya di tahun 2011 ini programnya diperbaiki, agar angka kebakaran tersebut menurunKalau mempertahankan program yang sama, angka kebakaran kemungkinan besar tetap akan tinggi,” tuturnya
Harusnya, lanjut Azis, program penanganan kebakaran tahun ini lebih diprioritaskan dalam hal antisipasiDengan menggencarkan sosialisasi dan pembelajaran kepada masyarakat tentang pencegahan kebakaran“Dengan begitu masyarakat yang sebelumnya bersikap tak peduli pada ancaman kebakaran berubah menjadi peduliSehingga mereka dengan sadar melakukan pencegahan kebakaran,” ucapnya.
Kepala Dinas Damkar PB DKI Jakarta Paimin Napitupulu mengakui dinasnya masih memiliki banyak kekuranganKendati begitu, pihaknya terus melakukan berbagai perbaikanTermasuk dalam hal perbaikan program penanganan kebakaran
“Untuk tahun ini kami memprogramkan perbaikan hidran dan juga pelatihan personel serta sosialisasi bahaya kebakaran kepada warga, itu bentuk perbaikan programJadi tidak benar kami tak melakukan evaluasi dan perbaikan,” tandasnya(wok/aak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DKI Sarat Masalah, Gubernurnya Harus Luwes
Redaktur : Tim Redaksi