Kinerja Kemensos Memuaskan, Program BSB Mampu Serap Beras Petani dan Pergerakan Jasa Transportasi

Selasa, 24 November 2020 – 13:26 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Hartono Laras. Foto: Humas Kemensos RI.

jpnn.com, JAKARTA - Hasil evaluasi Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan pelaksanaan
Program Bantuan Sosial Beras (BSB) yang tersebar di seluruh Indonesia dengan volume 450 ribu ton berjalan baik, tepat waktu, dan memberi efek positif bagi petani dan jasa transportasi.

Memang, pada awal pelaksanaan Program BSB ini menghadapi tantangan yang tidak mudah, salah satunya karena persoalan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

BACA JUGA: Kinerja Terbaik, Realisasi Anggaran Kemensos Capai 86,74 Persen

Ketika memasuki musim hujan, kondisi medan menjadi berat dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi tantangan.

Mensos Juliari Peter Batubara mengakui memang di awal-awal pelaksanaan Program BSB tidaklah mudah.

"Pada awal pelaksanaan memang tidak mudah, salah satunya karena tantangan alam yakni kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan," kata Menteri Sosial Juliari di Jakarta, Selasa (24/11).

BACA JUGA: Mensos Juliari: Bansos Sudah Tepat Sasaran 

Mensos yang karib disapa Ari itu bersyukur karena pada akhirnya program tersebut lancar dan tepat waktu.

"Namun, alhamdulillah akhirnya dapat bejalan lancar dan selesai tepat waktu. Capaian ini sejalan dengan berbagai capaian kinerja Kemensos secara keseluruhan,” ungkapnya. 

Pemerintah mengapresiasi pihak yang membantu menyukseskan program BSB, seperti pemda, Perum Bulog yang menjaga kualitas dan kuantitas beras, serta PT BGR dan PT DNR selaku transporter yang bersama-sama Kemensos menyelesaikan penyaluran BSB dengan baik.

Pernyataan Mensos Juliari disampaikan terkait pertemuan evaluasi pelaksanaan BSB di Bogor, Jawa Barat, Senin (23/11).

BACA JUGA: Kabar Baik, Mensos Buka Kuota Baru Penerima BST untuk 20 Ribu KPM di Daerah Ini

Dalam pertemuan evaluasi tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Hartono Laras memaparkan Kebijakan Strategis Pelaksanaan Bansos di Masa Pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan bahwa BSB termasuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN), yaitu sektor perlindungan sosial untuk membantu pengeluaran keluarga penerima manfaat (KPM).

Menurutnya, efek program BSB di lapangan mampu menyerap beras petani dan menguatkan jasa transportasi seperti mobil, truk, helikopter, perahu dan kapal dalam penyalurannya.

Sekjen Hartono menyatakan dengan selesainya penyaluran BSB, Kemensos telah merampungkan penyaluran tiga bansos dalam penanganan pandemi Covid-19.

Dia pun meminta kepada Perum Bulog sebagai penyedia beras medium untuk BSB segera menyampaikan dokumen agar  pembayaran dapat diselesaikan.

"Mudah-mudahan bantuan yang sudah selesai secara fisik diikuti dengan pencairan pembayaran,” kata Sekjen Hartono.

Selain teknis penyaluran BSB juga berat seperti persoalan kesiapan dan ketersediaan transporter di seluruh 34 provinsi 514 kabupaten/kota, juga dikarena karena pelaksanaan program harus tepat dan cepat, serta memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas.

“Sejauh ini, penyelesaian program bansos juga berpengaruh terhadap akselerasi dan kinerja anggaran Kemensos. Saat ini realisasi anggaran Kemensos sudah di atas 90 persen,” kata Sekjen Hartono.

Lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi data, Kemensos terus memperbarui data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS),  sejalan dengan penambahan cakupan data dalam DTKS pada 2021 yakni sebesar 41,6 juta keluarga dengan status sosial ekonomi berekonomi rendah.

Berbagai capaian yang sudah diraih  Kemensos mendapatkan apresiasi masyarakat luas.

Masyarakat menilai kinerja Kemensos dalam penanganan pandemi Covid-19 sangat memuaskan, salah satunya tercermin dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menempatkan kementerian ini di urutan ketiga.

Survei LSI tentang ‘Tren Persepsi Korupsi di Masa Wabah COVID-19' menyatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Kemensos berada di peringkat ketiga.

Sementara kinerja lembaga kepersidenan di posisi pertama dengan tingkat kepuasan 57,8 persen.

Survei dilaksanakan terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan metode simple random sampling melalui wawancara telepon dalam kurun 13-17 Oktober 2020.

Margin of error survei kurang-lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei menemukan penyaluran bantuan sosial dan bantuan lainnya terkait Covid-19 dinilai tepat sasaran. (*/jpnn)





Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler