Kinerja Koperasi TC Invest Meningkat di 2022, Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

Sabtu, 01 April 2023 – 12:15 WIB
Kinerja Koperasi TC Invest Meningkat di 2022, Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) mampu melakukan peningkatan kinerjanya di 2022, meskipun situasi ekonomi di tanah air belum kondusif.

Hal itu diungkap Ketua Pengurus Koperasi TC Invest Iqbal Alan Abdullah dalam Rapat Akhir Tahunan (RAT) ke-6 Tahun 2023 untuk Tahun Buku 2022, yang digelar secara daring pada Jumat (31/3).

BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, Koperasi Digital Propertree Ingin Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

RAT dihadiri anggota TC Invest secara online melalui zoom meeting dari 5 area, Jakarta-Banten, yaitu Jakarta dan Tangerang.

Kemudian, Jawa Barat, yakni Bandung, Jatim 1, yaitu Mojokerto dan Bali, Jatim 2, yaitu Surabaya dan Malang. Lalu, Kalimantan Barat, yaitu Pontianak dan Singkawang. Plus Lampung.

BACA JUGA: Dukung Moratorium KSP, Sultan Minta Kemenkop UKM Perbanyak Koperasi Produksi

"Kami bersyukur TC Invest tetap menunjukkan kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Kami optimistis pencapaian lebih baik di 2023," kata Iqbal Alan Abdullah.

Dia mengatakan maju dan berkembangnya sebuah koperasi sangat dipengaruhi oleh kualitas manusia yang mengendalikannya. Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas akan berdampak pada kualitas kinerja yang diperlukan bagi kemajuan usaha.

BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Kemenkop UKM Dukung Pembentukan Koperasi Disabilitas Pertama

Oleh karena itu, karyawan dianjurkan untuk melanjutkan jenjang pendidikan selama tidak mengganggu tugas dan jawabnya.

Dalam laporan pertanggungjawaban pengurus disebutkan terjadi kenaikan pada total aset Koperasi Jasa Tri Capital Investama dari Rp. 97.009.733.818 tahun buku 2021 menjadi Rp. 170.515.740.743 di 2022.

Dengan jumlah pembiayaan yang berhasil digulirkan pada Tahun Buku 2021 sebesar Rp. 70.834.810.846 naik menjadi Rp. 117.452.524.460 pada tahun 2022.

Sementara itu, Manager Operasional TC Invest M Dedi Gunawan menjelaskan pihaknya menjaga dan memperhitungkan tingkat risiko yang akan terjadi, sehingga pengolaan dana bisa lebih terarah, tepat sasaran, dan terukur.

"Dengan sistem analisa yang dimiliki TC Invest yang sangat prudent dan didukung dengan sistem analisa yang berbasis web bisa meminimalisir resiko pinjaman macet," ujarnya.

Hal ini dapat dilihat dari performa pinjaman TC Invest yang sampai dengan akhir 2022 memiliki rasio NPL (non performing loan) atau kredit macet anggota sebesar 1,43%. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler