Kinerja Positif APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Selasa, 19 Desember 2023 – 20:34 WIB
Kinerja APBN hingga 12 Desember 2023 masih positif dukung momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Foto: ilustrasi/dokumentasi Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan.

Beragam manfaat baik pun diberikan kepada masyarakat demi mendukung momentum pemulihan dan tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal di Bali, Nilainya Engak Main-Main

Dalam konferensi pers APBN Kita Desember 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kinerja APBN hingga 12 Desember 2023 masih positif.

Pendapatan negara tercatat mencapai Rp 2.553,2 triliun atau meningkat 4,1 persen (yoy) diiringi belanja negara yang juga catat hasil positif di angka Rp 2.588,2 triliun.

BACA JUGA: Lewat Acara Ini, Bea Cukai Madura Jelaskan Aturan Pemulangan Jenazah dari Luar Negeri

APBN terus diupayakan pemerintah untuk tetap memberikan beragam manfaat langsung kepada masyarakat yang direalisasikan dalam bentuk perlindungan sosial, kesejahteraan petani, fasilitas UMKM, pendidikan, infrastruktur, dan investasi.

Terkait kinerja penerimaan sektor kepabeanan dan cukai, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar menjelaskan hingga 12 Desember 2023 pihaknya turut berkontribusi sebesar Rp 256,5 triliun.

Sektor cukai menjadi penerimaan tertinggi dengan total Rp 196,7 triliun didukung penerimaan bea masuk sebesar Rp 47,6 triliun dan bea keluar Rp 12,3 triliun.

Dibandingkan tahun sebelumnya, penerimaan bea masuk dan bea keluar mengalami perlambatan, yakni masing-masing di angka 0,1 persen dan 68,5 persen.

Perlambatan penerimaan bea masuk dipengaruhi beberapa hal, seperti penurunan nilai impor sampai dengan Oktober dan pengaruh peningkatan FTA.

Sementara bea keluar dipengaruhi oleh turunnya harga produk sawit dan tembaga, serta terhentinya aktivitas ekspor sawit.

“Untuk penerimaan cukai, hasil tembakau (HT) masih menyumbang mayoritas nilai capaian, yaitu Rp 188,9 triliun. Capaian HT ini turun 3,7 persen (yoy), karena dampak kebijakan pengendalian konsumsi, keberlangsungan tenaga kerja, dan pengawasan rokok ilegal,” jelas Encep dalam keterangannya, Selasa (19/12).

Menanggapi kondisi ini, Encep memastikan Bea Cukai terus berupaya mengoptimalkan penerimaan negara melalui kinerja pelayanan dan pengawasan.

Beragam fasilitas dan kemudahan pun terus diberikan, seperti pelayanan E-CD, kemudahan arus barang Pekerja Migran Indonesia, rush handling, Klinik Ekspor bagi UMKM, serta penerapan Nasional Logistics Ecosystem (NLE) di beberapa pelabuhan dan bandara di Indonesia.

“Melalui kawasan ekonomi khusus (KEK), Bea Cukai mendorong peningkatan fasilitas bea masuk hingga 88,3 persen dengan jumlah serapan kerja tumbuh 250 persen dan investasi naik 9,27 persen," paparnya.

Encep mengungkapkan Bea Cukai juga mampu menurunkan biaya logistik ekspor mencapai 23,75 persen melalui multimoda NLE dan turut membina 3.988 UMKM dengan 836 di antaranya berhasil ekspor.

Di sisi pengawasan, Bea Cukai catat peningkatan kinerja dengan jumlah penindakan ballpress atau pakaian bekas (309), Minerba (25), dan perbatasan (590) dalam kurun tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menegaskan meskipun di tengah hasil positif hingga saat ini, Indonesia harus tetap waspada dengan risiko dan ketidakpastian global yang meningkat karena dampak paska pandemi, geopolitik, volatilitas pasar uang, inflansi komoditas, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Terkait hal ini, Encep mengajak semua pihak mendukung momentum pemulihan ekonomi.

"Ini demi tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apresiasi juga kami sampaikan kepada masyarakat, berkat segala kontribusi dan dukungan yang telah diberikan terhadap kinerja APBN dan Bea Cukai,” pungkas Encep. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler