JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo menyebutkan, para politisi saat ini sedang dilanda narsisme, yakni orang yang mengagumi diri sendiriHal ini terlihat dari maraknya pemasangan baliho bergambar foto caleg, dalam pose yang dicitrakan gagah, alim, ganteng, berwibawa, cantik, dan merakyat.
Baliho-baliho dan beragam spanduk yang dipasang, kata Hermawan, sebenarnya tidak sengaja dipandang masyarakat yang kebetulan lewat didekatnya
BACA JUGA: Miliki Kaitan Historis LDII Condong ke Golkar
"Yang sering menatap baliho itu ya caleg itu sendiri, yang milih dia nantinya ya dia sendiri, atau tetangga dekatnya atau yang kebetulan masih saudaranya," urai Kiki, panggilan akrab Hermawan pada diskusi di Jakarta, Sabtu (14/2)Dikatakan Kiki, para politisi yang maju sebagai caleg, termasuk yang mencanangkan diri sebagai calon presiden, semuanya seperti sedang berjudi dengan mengeluarkan uang banyak yang hasilnya tidak jelas
BACA JUGA: Akbar: Golkar-PKS Usung Capres Alternatif
Anehnya, hampir semuanya dilanda demam narsismeBACA JUGA: Oposisi Tak Ingin Perkeruh Suasana
Kartu namanya luks dan sudah pakai ajudanYang jadi capres bahkan sudah punya pengawalNarsis semua," ungkap Kiki, sinis.Dia menganalisis, tren maraknya pemasangan baliho dan spanduk ini disebabkan perubahan sistem penentuan caleg terpilih, dari sistem nomor urut menjadi suara terbanyakDampaknya sebenarnya sama saja, yakni caleg harus mengeluarkan banyak uangKalau dengan nomor urut harus mengeluarkan uang ke petinggi partai untuk bisa ditempatkan di nomor urut atas, sedang kalau dengan suara terbanyak uang dikeluarkan untuk membiayai kampanye, termasuk untuk cetak baliho dan spanduk(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iklan Sembako Turun SBY Dinilai Bohong
Redaktur : Tim Redaksi