Kini Naik Angkutan Umum di Palembang Makin Mudah, Menhub Budi Karya Membuktikannya

Minggu, 27 Februari 2022 – 22:19 WIB
Menhub Budi Karya langsung membuktikan semakin mudahnya menggunakan angkutan umum di Palembang setelah tiga moda yang tersedia sudah saling terintegrasi, Minggu (27/2). Foto: Dokumentasi Kemenhub

jpnn.com, PALEMBANG - Naik angkutan umum di Kota Palembang kini semakin mudah sering sudah saling terintegrasi moda yang tersedia, seperti light rail transit (LRT) bus rapid transit (BRI) dan angkutan kota (angkot).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah membuktikan secara langsung kemudahan naik angkutan umum di Palembang, tidak hanya dari sisi fisik atau perpindahan antarmoda, tetapi juga dari sisi tiketing atau sistem pembayarannya.

BACA JUGA: Menhub Luncurkan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum, Palembang jadi Percontohan

“Naik angkutan umum di Kota Palembang sekarang semakin nyaman dan bisa diandalkan," ujar Menhub Budi Karya, Minggu (27/2).

Kenyamanan yang bisa dirasakan masyarakat Palembang dan sekitarnya itu tidak hanya harga yang terjangkau, tetapi juga akses angkutan umum yang mudah.

BACA JUGA: Menhub Memaparkan Upaya Percepatan Pemulihan Sektor Transportasi, Silakan Disimak

"Tidak macet, mengurangi tingkat kecelakaan, dan lebih ramah lingkungan,” sebutnya.

Berdasarkan data, penggunaan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor yang semakin meningkat di Palembang.

BACA JUGA: Menhub Optimistis Usai Tinjau Lokasi Calon Bandara IKN

Kondisi ini turut berdampak pada meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas.

Pada 2020, terjadi sebanyak 478 kecelakaan lalu lintas yang didominasi kecelakaan kendaraan bermotor roda dua.

Tahun berikutnya, jumlahnya meningkat menjadi 772 kejadian, dan masih di dominasi oleh kendaraan bermotor roda dua.

Dalam kesempatannya di Palembang, Menhub Budi Karya juga meluncurkan Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum.

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan angkutan umum berbasis jalan dan rel di kawasan perkotaan.

Melalui gerakan ini, Kemenhub mengajak masyarakat untuk mengutamakan penggunaan angkutan umum daripada kendaraan pribadi dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

Palembang dijadikan sebagai kota percontohan dari gerakan ini, yang nantinya dapat diaplikasikan di kota-kota lainnya yang memiliki karakteristik yang sama.

“Palembang menjadi salah satu kota yang memiliki angkutan umum yang lengkap, mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung," kata Menhub lagi.

Budi menginginkan angkutan massal yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Palembang dan sekitarnya.

Kemenhub juga berkolaborasi secara pentahelix dengan pemerintah daerah, para akademisi, budayawan, sosiolog, media dan para tokoh masyarakat, untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan angkutan umum.

Hal ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.

Dalam peluncuran gerakan ini, dilakukan penyerahan secara simbolis kartu elektronik berlangganan sebanyak 5 ribu kartu bagi para pelajar dan mahasiswa.

Kegiatan tersebut merupakan program subsidi dari Kemenhub bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Sumsel Babel.

Kartu elektronik yang telah berisi saldo Rp 25 ribu itu dapat digunakan untuk naik LRT Sumsel, Bus Trans Musi, dan angkot/oplet selama 1 bulan dengan jumlah perjalanan yang tidak dibatasi.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi upaya Kemenhub untuk mengoptimalkan angkutan umum massal yang ada di Palembang.

Dia pun mendorong Pemkot Palembang turut mendukung upaya ini dengan melakukan terobosan-terobosan dalam rangka mengajak masyarakat untuk memanfaatkan angkutan umum.

Wali Kota Palembang H Harnojoyo mengucapkan kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap perkembangan angkutan umum massal di daerahnya.

Dia berkomitmen untuk melakukan upaya-upaya agar minat masyarakat menggunakan angkutan umum semakin meningkat.

Kemenhub bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Selatan telah melakukan sejumlah upaya untuk mengoptimalkan layanan angkutan umum di Palembang.

Di sektor perhubungan darat, sejumlah program yang tengah dijalankan oleh Ditjen Perhubungan Darat.

Salah satunya program pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan di wilayah perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) yang dikenal sebagai Transportasi Ekonomis, Mudah, Aman, dan Nyaman atau “TEMAN BUS ”.

Program Teman Bus telah dilaksanakan sejak 2020 dan telah dilaksanakan di 10 kota besar di Indonesia, yakni Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, Medan, Banjarbakula, Mamminasata, Banyumas, Surabaya, Bandung dan Palembang.

Program lainnya, yaitu rerouting 4 trayek BRT Trans Musi sejak tanggal 1 Februari, yakni terdiri dari Koridor 1 : Terminal Alang Alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera.

Kemudian, Koridor 2 : Terminal Sako - Palembang Square.

Koridor 3 : Palembang Square - Pusri (Via Jl. Rajawali).

Koridor 4 : Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe (Via Talang Betutu).

Selanjutnya, berupa penyediaan feeder yang terintegrasi dengan layanan Bus Trans Musi dan LRT sebanyak 2 rute, yakni : Asrama Haji – Sematang Borang Via Jalan Noerdin Panji, dan Terminal Sako – Simpang Polda Via Sukabangun dan Jalan Basuki Rachmat.

Di sektor kereta api, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub melalui Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan juga tengah menjalankan sejumlah program.

Mulai dari menyiapkan sebanyak 5 ribu kartu secara bertahap, tiket berlangganan untuk ASN Pemkot Palembang melalui koordinasi dengan BKD Sumsel.

Selain itu, ada program “Edukasi Naik LRT” ke sekolah bagi pelajar maupun masyarakat umum, perbaikan fasilitas Ramp untuk pejalan kaki di stasiun-stasiun LRT.

Kemudian penyediaan fasilitas tas belanja untuk ibu-ibu pengguna LRT, dan menerbitkan aturan memperbolehkan penumpang LRT membawa sepeda lipat maupun nonlipat.

Gernas Kembali ke Angkutan Umum disiarkan secara live streaming melalui Youtube Kemenhub .

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, kalangan akademisi Prof Erika Buchari, tokoh masyarakat Sumsel Helmi Yahya, dan jajaran dari Kemenhub serta pemda. (mar1/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler