jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memastikan komposisi di Kabinet Kerja Jilid II juga mempertimbangkan keterwakilan perempuan.
"Pasti itu jadi pertimbangan. Tetapi saya enggak mengerti komposisinya ya. Namun faktor (keterwakilan perempuan) itu pasti dipertimbangkan," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
BACA JUGA: Moeldoko: Ada Yang Belingsatan Lihat Jokowi Gencar Bangun Papua
Menurut mantan Panglima TNI ini, sejak awal memerintah, Presiden Jokowi memberikan porsi yang cukup banyak untuk kaum perempuan. Hal itu demi keseteraan gender.
Jokowi sendiri pernah bicara soal alasan memberikan porsi cukup banyak untuk perempuan di kabinetnya. Misalnya ketika membuka salah satu organisasi wanita di Hotel Mercure, Jakarta Pusat pada Selasa (30/10/2018).
BACA JUGA: Mendadak Radio di Mobil Dinas Presiden Hidup Sendiri, Jendela Tak Bisa Dibuka
Awalnya Jokowi bercerita tentang keunggulan perempuan menurut hasil riset sejumlah lembaga. Ada penelitian bahwa perempuan memiliki harapan hidup lebih tinggi, dan lebih kuat dalam menghadapi persaingan.
BACA JUGA: Menurut Amien Rais, Presiden Jokowi seperti Ribut Sendiri
BACA JUGA: Roy Suryo Usulkan Menteri Kabinet Kerja Jilid II Pakai Jasa Rental untuk Mobil Dinas
"Ini menurut Harvard business review, bukan menurut saya, tetapi menurut saya juga sama. Perempuan memiliki otak yang lebih aktif dalam merespons empati. Ini menurut world economic forum," kata Jokowi.
Kemudian, perempuan mempunyai kemampuan multitasking yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sehingga ketika diberikan tugas yang beragam, wanita punya kemampuan yang lebih dibanding laki-laki. Itu menurut Public Library Science.
Karena itu pula dalam kabinet pemerintahannya, Jokowi memberikan porsi yang lebih banyak bagi perempuan dibanding yang pernah ada. Saat ini, di Kabinet Kerja masih ada 8 menteri perempuan.
"Pemerintahan di bawah kepemimpinan saya dulunya ada sembilan perempuan. Kemudian mundur satu karena jadi gubernur Jawa Timur. Sekarang masih ada delapan perempuan. Biasanya di kabinet paling ada tiga atau empat perempuan yang jadi menteri," tambah Jokowi.
BACA JUGA: Seperti Bung Karno, Pak Jokowi Bakal Dikenang Rakyat Indonesia
Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun memyampaikan alasan kenapa banyak perempuan di kabinet pemerintahannya. Salah satunya adalah karena dia yakin akan kehebatan kaum hawa.
"Saya juga meyakini ketelitian, ketangguhan, dan kesiapan dalam bekerja. Saya juga banyak berharap terhadap peran organisasi perempuan dalam membangun negara ini, Indonesia," tandas Jokow ketika itu. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tidak Ada Dialog dalam Agenda Jokowi di Papua
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam