Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 Hebohkan Palembang

Selasa, 13 Desember 2016 – 13:31 WIB
Suasana Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (11/12). Foto: Kemenpar

jpnn.com - PALEMBANG – Heboh, meriah, dan luar biasa! Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 yang digelar Pemprov Sumsel benar-benar mengundang perhatian banyak wisatawan.

Beberapa wisatawan mancanegara (wisman) bahkan terlihat mengikuti prosesi kirab yang tahun ini sudah dilangsungkan kali keenam itu. Festival tahunan ini dibuka secara resmi di Kelenteng Wei Ting Bio, Jakabaring, Palembang, Minggu (11/12) sore.

BACA JUGA: Jadi Jawara WHTA 2016, Lombok Kebanjiran Wisman

“Tujuannya, untuk menggali dan melestarikan jati diri kebudayaan Sriwijaya, sehingga meningkatkan citra daerah, sekaligus membangun atraksi di destinasi pariwisata Palembang, untuk wisman,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga di Palembang.

Irene sangat terkesan dengan festival ini. Warga  punya inisiatif sendiri dalam melestarikan budaya.

BACA JUGA: Pemkab Belu Dorong Atambua Jadi Kota Festival Budaya Crossborder

Apalagi event itu mampu mendatangkan banyak wisatawan ke Sumsel. “Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja itu sendiri selain dihadiri oleh berbagai provinsi di Indonesia, juga datang dari luar negeri,” jelas Irene.

"Ada Kong Tekcun Ong peserta Nan An Feng Shan Shi dari China, Ma Zu peserta Yuxi Ling Ci Mao dan Putian China. Seperti inilah pariwisata yang dibungkus dengan kegiatan kebudayaan dan keberagaman," sambungnya.

BACA JUGA: e-Warong dan KKS akan Tekan Angka Kemiskinan di Pekanbaru

Diawali dengan doa dari perwakilan seluruh tokoh agama agar bangsa Indonesia terhindar dari segala bencana dan perpecahan, kirab itu seakan menegaskan arti pentingnya keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan negara. Rangkaian kegiatan juga dikemas dalam beraneka ragam budaya Indonesia. Pertunjukan tarian kreasi, atraksi tari ular hingga reog yang dipadu dengan barongsai, menjadi hiburan tersendiri bagi peserta yang hadir.

Lebih lanjut Irene menjelaskan, hubungan tiap elemen masyarakat yang sangat harmonis menjadi modal besar suatu daerah dalam mengembangkan kemajuannya. Berbagai warna yang berbaur menjadi satu harus tetap dijaga agar tercipta suasana yang kondusif di masyarakat.

Sedangkan Deputi Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, I Gede Pitana mengatakan, pihaknya mengapresiasi Provinsi Sumsel yang sering mengadakan events internasional. Sumsel bahkan berkali-kali sukses dengan berbagai sport events, sehingga Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mempercayakan provinsi berjuluk Bumi Sriwijaya itu sebagai pionir sport tourism nasional.

"Ini merupakan pembuktian Sumsel menjadi salah satu lokasi favorit untuk meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Selain itu, tentunya sport and tourism yang selama ini memang sudah terbukti sukses diadakan di Sumsel. Sumsel sukses dalam berbagai kegiatan olahraga internasional," ujarnya.

Seperti diketahui, 60 persen dari wisatawan sport events itu akan kembali ke kota itu untuk eksplorasi wisata. Efek positif berbagai event, lanjutnya, tentu akan menjadi sebuah jendela untuk merayakan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Kirab Budaya ini juga akan meningkatkan level kota Palembang khususnya dan Provinsi Sumsel pada umumnya.

Masyarakat Palembang yang secara historis sudah merupakan daerah dengan multikultur  sejak abad ke-7, sampai saat ini masih terus memelihara tradisi kebersamaan dan persaudaraan dalam perbedaan.

"Festival Kirab Budaya ini sangat strategis strategis yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk saling bersilaturahmi, saling mengenal dan untuk menyatukan budaya kesatuan Indonesia dengan berbagai macam budaya, adat, suku dan agama," ujar I Gede.

Adapun rute Kirab Darat yang dilalui para peserta dimulai dari kelenteng Wei Ting Bio menuju Kelenteng Liong Shan Keng, kemudian berjalan ke Kelenteng Pou An Bio dan singgah ke kawasan Opi Mall Palembang. Menjelang malam hari, kirab melewati Dekranasda Palembang dan berakhir kembali di Kelenteng Wei Ting Bio.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Berani Balap Liar? Dendanya Rp 3 Juta Lho


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler