jpnn.com - MAKASSAR - Tim dari Dinas Kesehatan Makassar akhirnya mengunjungi pasien Muliana Hakim, yang membuat petisi untuk Presiden Joko Widodo, terkait layanan program Kesehatan Indonesia Sehat.
Warga Kompleks Hartaco Permai Blok D No 6 Jalan Perintis Kemerdekaan Km 9, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, itu membuat petisi dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Makassar, karena merasa diusir dari Puskesmas Tamalanrea Jaya.
BACA JUGA: Kasihan! Honorer Daerah Ini Belum Terima Gaji Tiga Bulan
“Kami datang untuk mengklarifikasi soal pengusiran pasien itu tidak benar. Mungkin hanya miss komunikasi saja. Tapi kami atas nama Pemkot Makassar mohon maaf atas pelayanan kami,” kata Kepala Puskesmas Tamalanrea Jaya Rahdiah, seperti dikutip dari pojoksulsel, Senin (29/2).
Sebelumnya, Muliana menjadi pasien warga miskin itu yang ketika dirawat inap di Puskesmas Tamalanrea Jaya mengaku diusir oleh dokter dan perawat. Dia mengaku dipaksa keluar dari puskemas Tamalanrea Jaya setelah rawat inap selama tiga hari.
BACA JUGA: Wali Kota Terpilih Belum Dilantik, Agussahiman Ditunjuk jadi Plt Wali Kota
“Kenapa saya diusir oleh dokter dan perawat atas nama Fitri (tugas di Puskesmas Tamalanrea). Saya pasien yang butuh pelayanan apalagi kondisi saya belum sehat. Saya pun terpaksa tinggalkan puskesmas,” tutur Muliana.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Makassar, Salman mengatakan, setiap warga Makassar yang tidak mampu akan dilayani di seluruh puskesmas maupun RS Daya milik Pemkot Makassar.
BACA JUGA: Ya Ampun! Siswi Kelas 6 SD Kabur Bareng Pacar
“Jadi tidak ada alasan perawat atau pegawai hingga dokter untuk tidak melayani warga yang ingin berobat meski tidak mampu. Semua harus terlayani karena pemkot memiliki program kesehatan gratis yang diprioritaskan bagi warga seperti Ibu Muliana,”ujar Salman. (muh asrul/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah! Dikasih Tempat Tinggal Malah Nyolong Duit
Redaktur : Tim Redaksi