jpnn.com - SAMARINDA – Miris benar nasib Mj dan Ma. Keduanya harus menanggung beban karena ulah sang ayah Sarifudin alias Udin yang membunuh sang istri Jumiati di Jalan Jakarta, Gang Bakti, Loa Bakung, Sungai Kunjang, Minggu (18/7).
Kejadian kelam itu masih membekas di ingatan dua bocah malang tersebut. Keduanya mengalami trauma. Bahkan, sekarang Mj dan Ma tak bisa tidur tenang. Setiap malam Mj dan Ma selalu gelisah.
BACA JUGA: Beginilah Nasib Pria Paruh Baya yang Perkosa Balita
Keduanya sering mengigau dan memanggil nama Jumiati. “Kasihan mereka belum tahu apa-apa. Kalau tidur malam sering memanggil ibunya,” ujar Lisnawati (37), kakak kandung Udin, Senin (25/7).
Untuk sementara, Ma dan Mj memang dipelihara Lisnawati. Sedangkan adik mereka yang balita berinisial Ds ikut dengan saudara Udin lain, Bani. Untuk mengurangi rasa trauma Ma dan Mj, Lisnawati menyewa sebuah rumah lain.
BACA JUGA: Wah Parah! Sok Jago Tawuran, Tapi Nggak Hafal Pancasila
“Sementara kalau siang kami di rumah almarhum (Udin, Red) ini, tapi jika malam kami tidur di rumah sewaan yang tak jauh dari rumah ini. Kami khawatir dengan psikis anak-anak (Mj dan Ma, Red) almarhum,” tambahnya.
Di samping rasa kekhawatitan terhadap kedua keponakannya itu, Lisnawati juga diliputi kecemasan karena warga setempat masih ada yang acuh kepada mereka. Hal tersebut membuat pihak keluarga Lisnawati miris.
BACA JUGA: Braaakkk... Ayah, Ibu dan Anak Meninggal, Balita Luka Ringan
“Warga ada yang pro dan kontra kepada kami. Ya jadinya serba salah. Kami pun tidak bisa berbuat banyak, hanya mengharap belas kasihan dan pengertian warga. Apalagi anak-anak almarhum tak tahu apa-apa. Kasihan mereka masih kecil dan tak mengerti yang terjadi dengan orang tua mereka,” ujar Lisnawati. (kis/rin/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ihihihi.. Wali Kota Ini tak Tahu Pokemon Go
Redaktur : Tim Redaksi