Kisah Anggota TNI yang Jadi Begal dan Ngamuk di SPBU

Senin, 06 April 2015 – 02:55 WIB

jpnn.com - TASIKMALAYA – Kasus dugaan begal motor oleh oknum anggota TNI dari kesatuan di Bandung, Prada Bd dan tiga rekannya menyisakan cerita mengerikan. Satpam proyek bangunan di dekat SPBU Badakpaeh, Kecamatan Singaparna, Tasikmalaya bernama Aep Saepulloh, 45, menceritakan detik-detik saat dia berkelahi dengan orang-orang yang bersenjatakan samurai, celurit dan sangkur tersebut Sabtu (4/4) dini hari.

Ditemui Radar di rumahnya kemarin (5/4), Aep mengatakan Sabtu dini hari itu sedang makan di warung dekat SPBU Badakpaeh. Dia kemudian mendengar orang yang berteriak begal. Dari sumber suara, dia melihat terjadi perkelahian melibatkan sekitar sepuluh orang di SPBU Badakpaeh. 

BACA JUGA: Garong Nangis di Depan Polisi

“Pada saat itu saya samperin, tadinya saya mau melerai perkelahian malah saya diserang dan dibacok oleh begal tersebut,” ujar Aep saat ditemui Radar di rumahnya kemarin (5/4).

Menurutnya, saat itu para begal, yang diketahui Prada Bd dan teman-temannya, memegang samurai dan celurit dan berkelahi dengan delapan orang, satu diantaranya Erwin Nurhikmat, 27, pria yang motornya diambil Prada Bd dkk. Di saat yang sama, Aep yang berusaha melerai perkelahian itu hanya memegang kayu. Dia kemudian diserang para begal. Tangan kiri dan kanan, muka dan kepala Aep terkena sabetan senjata tajam. 

BACA JUGA: Usai Gasak Tas Wanita, Tabrak Polisi, Penjambret Ditembak

“Saat itu masyarakat banyak yang melihat tetapi hanya melihat saja karena takut dan satpam SPBU juga lari,” terangnya. 

Dengan tubuh yang berlumuran darah, Aep dikejar para begal. Dia menyelamatkan diri ke Hotel Wisma Dewi. Dia bersembunyi di lantai atas hotel tersebut. Kemudian dia mendengar polisi datang ke tempat kejadian perkara.

BACA JUGA: 800 Ponsel Masuk Rutan, Banyak Lewat Nasi Bungkus

”Saya dibawa ke rumah sakit oleh tetangga dan pulang pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 dan biaya ditanggung oleh keluarga,” ujarnya.

Satpam SPBU Badakpaeh Asep Rahmat, 36, mengatakan sekitar pukul 01.30 Sabtu (4/4) berjaga di posnya. Dia melihat dua motor matik berwarna hijau dan putih. Satu motor dipakai berboncengan dan satu lagi ditunggangi seorang sendiri. Belum juga sempat mengisi bensin, ketiga orang tersebut didatangi sekelompok orang yang menggunakan empat sepeda motor. 

Mereka berboncengan sambil membawa kayu. Kemudian sekelompok orang tersebut mengatakan kepada orang yeng memakai motor matik hijau. ”Dia bilang benar ini motornya dan langsung memukulinya,” terangnya.

Selanjutnya kedelapan orang tersebut membawa dua pria itu keluar area SPBU. Mereka memukulinya. Saat pria yang dipukuli itu jatuh, di saat bersamaan mengeluarkan celurit. Melihat hal itu, delapan orang itu kabur dan dikejar orang itu. Di saat itu, Aep, kata Asep, sedang kontrol di daerah tersebut. Dia kemudian terkena sasaran amukan para begal tersebut.

“Senjata pisau yang digenggaman saya dipaksa diambil oleh oknum yang mengaku anggota untuk membantu kawannya yang membawa celurit keluar Pom (Bensin),” tuturnya. Masih di sekitar lokasi, pedagang durian mengaku pisaunya diambil pria yang membawa celurit.

Nah, warga yang jumlahnya lebih banyak ternyata berhasil membekuk para pegal tersebut. Begal yang ternyata diketahui seorang anggota TNI akhirnya diserahkan ke Subdenpom III/2-2 Tasikmalaya.

Kemarin (5/4) Komandan Subdenpom III/2-2 Tasikmalaya Kapten CPM MT Manansang mengatakan pihaknya masih memeriksa saksi-saksi.  ”Saksi baru empat orang yang dari Dadaha yang diperiksa, selanjutnya akan melakukan pengembangan informasi dari saksi-saksi di Singaparna hari Senin (6/4),” terangnya kemarin. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Polres Tasikmalaya untuk memeriksa korban yang terluka. (mg13/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenalan dari Facebook, Diajak Kencan, Lalu Dihamili Pelayan Restoran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler