Kisah Bang Rinto jadi Sopir Ambulans Jenazah Pasien Covid-19 dan Keajaiban Kata Bismillah

Minggu, 01 Agustus 2021 – 17:06 WIB
Humas BPBD Kota Bekasi Rinto Butar Butar saat Bincang Online JPNN.com yang disiarkan di YouTube. Foto: tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Humas BPBD Kota Bekasi Rinto Butar Butar mengaku punya beberapa cerita menarik selama bertugas sebagai pengemudi ambulans jenazah pasien terkonfirmasi Covid-19.

Misalnya tentang keajaiban kata bismillah. Suatu waktu, dia mendapati jenazah dengan kaki dan tangan yang tidak lurus atau tertekuk. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Peringatan Terbaru dari WHO, Anies Baswedan Ungkap Data, Ada Permintaan untuk Mas Nadiem

Kondisi tersebut jelas menyulitkan proses evakuasi jenazah pasien covid-19 ke kantung untuk diletakkan di ambulans, sebelum akhirnya dibawa ke pemakaman.

"Soalnya saat jenazah masuk kantung, cuma tangannya bengkok, akhirnya kantung jenazah melebar. Kantung jenazah, kan, terbatas," kata Rinto saat Bincang Online JPNN.com yang disiarkan di YouTube, Minggu (1/8).

BACA JUGA: Ini Cara Pengantar Jenazah Covid-19 Agar Tidak Membawa Virus Corona ke Rumah

Menurut Rinto, kata bismillah biasanya dipakai pengemudi dan petugas ambulans saat meluruskan tubuh jenazah yang bengkok.

"Akhirnya jenazah ada kaki dan tangan yang bengkok. Itu teman-teman baca bismillah itu, bisa lurus kembali. Jadi saya terharu juga itu," ujar dia.

BACA JUGA: Cerita Mas Agung Saat Mengantar Jenazah Pasien Covid-19 yang Sudah Ditolak Puluhan Layanan Ambulans

Rinto menduga pihak keluarga korban takut tertulari Covid-19 sehingga tidak berani meluruskan kondisi tubuh jenazah. 

Petugas di lapangan yang selalu terjun meluruskan kondisi tubuh jenazah yang bengkok sebelum dimasukkan ke kantung.

Cerita lainnya, kata Rinto, tentang jenazah dengan mata terbuka. Biasanya keluarga lupa memejamkan mata jenazah pasien terkonfirmasi dan hanya membungkusnya dengan kain.

"Sudah ditutup kain, cuma lupa matanya dipejamkan. Matanya masih melek. Pas teman saya buka, wah, masih melek. Akhirnya kami pejamkan, ada teman baca bismillah juga," ungkap dia.

Menurutnya, kondisi di lapangan harus bisa diatasi petugas. Termasuk dari aspek jenuh yang dialami pengemudi dan petugas ambulans selama menjalani pekerjaan.

"Kadang dibilang stres, iya. Akhirnya bercanda saja. Kami, sih, berusaha menghibur diri saja," ungkap dia. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler