jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menceritakan susahnya membeli pesawat tempur untuk TNI.
Ketua umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) itu pun harus menerapkan jurus diplomasi demi memperoleh elang besi untuk memperkuat alutsista TNI.
BACA JUGA: Si Seksi Eks Mata-Mata KGB Ini Ajarkan Jurus Menggoda, Siapa pun Bakal Teperdaya
Megawati menuturkan pengalamannya soal itu saat menjadi pembicara pada peluncuran 58 judul buku dalam rangka ulang tahun ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).
Di acara yang dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudo Margono itu, Megawati mengungkapkan dirinya saat menjadi presiden pada 2001- 2004 pernah ditawari pesawat tempur Sukhoi oleh Pemimpin Rusia Vladimir Putin.
BACA JUGA: Dekat dengan Rusia, Iran Segera Boyong Jet Tempur Sukhoi Su-35
Namun, saat itu Megawati tidak langsung menerima tawaran mantan tokoh dinas rahasia Uni Soviet tersebut.
Alih-alih langsung membeli jet tempur dari Rusia, tokoh kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947, itu memilih memainkan jurus diplomasinya.
BACA JUGA: Megawati Sempat Ingin Robek-robek Kontrak dengan Inggris, Begini Ceritanya
Megawati langsung membuka komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush Jr.
“Saya kenal baik sama Pak Putin, itu yang mengajari saya suruh beli pesawat, tetapi saya diplomasinya pintar. Jadi, saya datangi dulu Amerika,” ucap Megawati.
Kepada Presiden Bush saat itu, Megawati menyampaikan minatnya membeli pesawat tempur buatan AS. Namun, Presiden Ke-43 AS itu tidak merespons keinginan Megawati.
Hal itu membuat Megawati bertanya-tanya. Dia pengin tahu apakah Indonesia tetap diembargo dalam hal pembelian alutsista karena masih memiliki utang kepada AS.
Namun, Bush menyatakan utang Indonesia sudah lunas. Hal itu membuat Megawati makin penasaran.
“Lo, kok, sudah lunas diembargo, ya?” tutur Megawati.
Syahdan, Megawati menyampaikan bagaimana seharusnya hubungan antara Indonesia dengan AS. Dia meminta AS mencabut embargo soal alutsista terhadap Indonesia.
“Aku mau beli pesawat, kapal, ya sudah, toh karena (george Bush Jr) diam, saya pulang saja,” tutur Megawati.
Karena AS bergeming tidak mau mencabut embargo alutsista terhadap Indonesia, Megawati pun membuka komunikasi dengan Duta Besar Inggris untuk RI.
Niat Megawati ialah membeli pesawat tempur Hawk.
Namun, waktu itu Dubes Inggris untuk Indonesia menyodorkan dokumen kontrak yang berisi persyaratan aneh. Di dalam dokumen itu tertera soal pesawat tempur yang dibeli dari Inggris tidak boleh digunakan untuk perang.
“Katanya enggak boleh buat perang, lo, jadi, itu pesawat opo?” ujar Megawati.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu pun sampai merasa perlu melihat kontrak pembelian Hawk. Megawati merasa dongkol dengan kontrak itu.
“Iki (ini, red), kok, enak benar, orang Indonesia nerima wae (menerima saja, red). Kalau saya sudah tahu dari dulu, saya robek,” ucapnya.
Akhirnya Megawati memutuskan membeli Sukhoi. Dia mengharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengikuti jejaknya membeli elang besi dari Rusia itu.
"Saya omong ke Jokowi, 'Pak, beli dong alutsista yang keren, saya saja waktu presiden beli Sukhoi’,” ucap Megawati.(ast/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Bakal Diberi Gelar Doktor Honoris Causa Lagi, Kali Ini dari Arab Saudi
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan