jpnn.com - Mantan presenter dan model Annisa Larasati Pohan menceritakan pengalamannya berpacaran dan menikah dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Perempuan berdarah Batak itu mengaku mengenal AHY karena dikenalkan oleh temannya.
BACA JUGA: Resep Sukses dan Nasihat dari SBY untuk AHY di Usia 45 Tahun
“Awalnya cuma mau berteman, ternyata jatuh cinta,” ujar Annisa saat menyampaikan kata sambutan pada perayaan ultah ke-45 suaminya dan peluncuran 'Tetralogi Transformasi AHY' di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (10/8) malam.
Annisa menuturkan banyak orang menganggap AHY kaku. Perempuan kelahiran 20 November 1981 itu pun menangkap kesan yang sama saat kali pertama mengenal putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY tersebut.
BACA JUGA: Hujan Pujian untuk AHY di Perayaan Ultah ke-45 dan Peluncuran Tetraloginya
Seiring waktu berjalan, Annisa menganggap AHY bukan sosok kaku, tetapi memang pria tegas.
“Bukan kaku, tetapi ketegasan yang dewasa,” kata Annisa disambut aplaus.
BACA JUGA: Puan Sampaikan Pesan Khusus Kepada AHY, Simak
Tekad AHY untuk serius menjalin hubungan dengan Annisa juga diperlihatkan saat tokoh kelahiran 10 Agustus 1978 itu masih bujang.
Annisa menjelaskan AHY saat masih berpangkat letnan dua atau letda berani mendatangi rumahnya dan menemui orang tuanya meski mantan gadis sampul itu sedang pergi.
Kegigihan AHY membuat Annisa makin jatuh hati. Namun, AHY sebagai personel Batalyon Infanteri Para Raider 305 di Karawang jarang libur.
“Jam kerja TNI, khususnya perwira pertama itu 24 jam, tujuh hari,” tutur Annisa.
Kalaupun Agus memperoleh liburan untuk pesiar, kata Annisa, masanya juga singkat.
“Jadi, karena waktunya sangat singkat, kebanyakan saya yang kebanyakan mengunjungi Mas Agus di batalionnya, di Karawang,” kisahnya.
Annisa pun menyetir sendiri mobilnya ke Karawang demi menemui AHY. Namun, AHY tidak mau kencannya dengan Annisa dilakukan di tangsi.
Hal itu dilakukan demi mencegah omongan miring.
“Seringnya, kami ketemu di luar batalion,” ucap Annisa.
Menurut Annisa, kencannya dengan AHY jauh dari romantis, apalagi bisa makan malam di restoran apik.
“Biasanya kami berdua cukup bahagia hanya makan mi ayam di Alun-Alun Karawang, atau makan nasi padang di perempatan dekat batalion,” tuturnya.
Kadang, Annisa dan Letda Agus hanya berjalan-jalan di Jalan Tuparev (Tujuh Pahlawan Revolusi) Karawang untuk mencari barang kebutuhan rumah tangga.
“Rumahnya sang bujangan," ucap Annisa.
Saat masa pendekatan itulah Annisa diperlihatkan dengan kehidupan militer yang keras dan sederhana.
Annisa juga diberi tahu soal berbagai kewajiban jika menikah dengan tentara. Namun, akhirnya Annisa menikah dengan Letda Agus, lalu menyandang nama belakang Yudhoyono.
Sebagai istri prajurit, Annisa harus bergabung dengan Persatuan Istri Tentara (Persit). Namun, awalnya Annisa kikuk dengan status barunya sebagai istri tentara yang harus disiplin.
Annisa menegaskan dirinya adalah gadis metropolitan yang bekerja di bidang seni, sedangkan Agus sebagai tentara.
“Manusia hutan, kalau saya bisa katakan (tentang AHY, red), yang bekerja dari dalam hutan," ujar Annisa mengundang tawa.
Seiring waktu berjalan, Annisa terbiasa dengan kondisi itu. Dia harus menerima konsekuensi sebagai istri prajurit.
"Satu hal yang pasti ialah saya harus siap sedia untuk kapan saja ditinggal Mas Agus," kenangan Annisa.
Pada kesempatan sama, AHY mengatakan keluarga besarnya memang berlatar belakang militer. Menutur dia, keluarganya menganggap prajurit merupakan akronim dari tiga kata sifat.
“Prajurit itu prasaja (sederhana, red), jujur, irit,” kata AHY.(mcr8/jpnn.com)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Bakal Luncurkan Tetralogi pada Hari Moeldoko Keok Lagi
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra