Kisah Cowok & Cewek Inggris Terdampar di Bukit Lawang, tetapi Malah Merasa Senang

Jumat, 12 Juni 2020 – 20:04 WIB
Jeff Yip dan Zuzana Barancova di Taman Nasional Bukit Lawang, Sumatera Utara. Foto: alifeofy.com

jpnn.com - Ungkapan sengsara membawa nikmat sepertinya berlaku pada pasangan asal Inggris ini.

Jeff Yip (37) dan pacarnya, Zuzana Barancova yang tak bisa pulang ke negaranya gara-gara lockdown pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19), justru  menemukan keindahan alam di pedalaman Sumatera Utara yang menurut mereka ibarat surga.

BACA JUGA: Kabur dari Inggris demi Isolasi di Bali, Pasutri Bule Ini Tampak Happy

Pasangan asal Staffordshire itu mengawali perjalanan mereka pada Desember 2019. “Kami bersenang-senang, Hari Natal bersama naga komodo di Indonesia, bermalam tahun baru di Kuala Lumpur,” ujar Jeff kepada Burton Live.

Jeff dan Zuzana meneruskan pelesirannya ke Thailand. Saat itu, katanya, kondisi belum banyak berubah meski pandemi virus corona sudah menyebar ke banyak negara.

BACA JUGA: Survei Oxford Ungkap 1 dari 5 Warga Inggris Yakini Corona Hasil Konspirasi Yahudi

“Masih ada banyak turis di mana-mana dan tidak ada yang mengindikasikan perbatasan akan ditutup,” tutur Jeff yang rajin mengisahkan perjalanannya melalui blog Life of Y.

Seharusnya Jeff dan pacarnya kembali ke Inggris pada 12 April lalu. Namun, Inggris pada pertengahan Maret sudah menerapkan lockdown.

BACA JUGA: Duta Besar Inggris dan Norwegia Apresiasi Kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya di Sektor LHK

Saat Inggris mengumumkan lockdown dan menutup pintu masuk dari luar negeri, Jeff dan Zuzana sedang berada di Bukit Lawang, Sumatera Utara. “Kami kemari untuk melihat orang utan,” tuturnya.

Praktis Jeff dan Zuzana tak bisa kembali ke negerinya. Kalaupun memaksakan pulang, keduanya harus terbang ke Singapura terlebih dahulu.

Namun, otoritas Singapura memberlakukan karantina selama 14 hari bagi siapa pun yang memasuki Negeri Pulau itu. Sedianya Jeff dan Zuzana pulang ke Inggris melalui Abu Dhabi.

Lagi-lagi ada masalah. Sebab, Uni Emirat Arab juga menutup perbatasannya. “Jadi penerbangan kami dibatalkan,” katanya.

Walakhir Jeff dan ceweknya hanya bisa menunggu. “Barangkali keadaan akan terbuka lagi karena kami punya rencana menyelesaikan perjalanan di Jawa dan Bali,” katanya.

Dalam kondisi seperti itu, Jeff dan Zuzana terdampar di Bukit Lawang. “Sekarang sudah lebih dari dua bulan dan kami masih menunggu kabar tentang situasi penerbangan dan Indonesia masih tertutup bagi pariwisata,” kata Jeff.

Ternyata terdampar di Bukit Lawang justru mengantar Jeff dan Zuzana pada petualangan yang tak terbayangkan sebelumnya. Mereka berdua merasa hidup bebas pada saat negerinya memberlakukan aturan ketat gegara lockdown.

“Meskipun bukan itu yang kami rencanakan, kami senang bertahan di Bukit Lawang ketika Inggris mengumumkan lockdown dan tidak ada aturan seperti itu di sini,” sambungnya.

Mereka tinggal di wisma dengan tarif kurang dari Rp 100 ribu per hari. Harga makanan pun sangat murah bagi kantong mereka, karena setiap makan tak sampai Rp 40 ribu.

“Cukup nyaman di sini. Kami tidak terkurung di kamar. Kami berjalan setiap hari menyusuri sungai, melihat monyet, kadal, orang utan dan kadang-kadang ular,” paparnya.

“Setiap hari panas dan cerah, kami dikelilingi hutan, sungguh indah. Toko-toko tutup di kawasan turis, tetapi semua penduduk lokal menjalankan usaha mereka,” katanya.(star/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler