Kisah Dedi Mulyadi Menangis Tersedu-sedu saat Dipeluk Eni, Ya Allah

Selasa, 21 Februari 2023 – 08:48 WIB
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat menemui Ny Eni, perempuan penjual rambutan. Foto: ANTARA/Dokumentasi Pribadi/Dedi Mulyadi

jpnn.com - PURWAKARTA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menceritakan tentang momen dirinya menangis saat berpelukan dengan seorang ibu bernama Eni, penjual rambutan.

Melalui sambungan telepon di Purwakarta, Senin (20/2), Dedi menceritakan dalam perjalanan ke Kabupaten Indramayu secara tak sengaja menemukan Ny. Eni yang sedang berjualan rambutan bersama anaknya, Atep.

BACA JUGA: Pesan Mengharukan untuk Sang Istri yang Gugat Cerai, Dedi Mulyadi: Aku Bersumpah...

Di tengah guyuran hujan deras, ibu tersebut termenung menunggu pembeli datang ke jongko beratapkan terpal di pinggir jalan Kampung Pansor, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu miliknya.

Eni menjual rambutan satu ikat dengan harga variasi, asal ada untung dari modal Rp6.000,00 per satu ikat.

BACA JUGA: Begini Jawaban Anne Ratna Mustika Saat Ditanya Alasannya Gugat Cerai Dedi Mulyadi

Saat itu, Dedi kemudian menawar rambutan tersebut di bawah harga modal sebesar Rp3.000,00 per ikat.

Dedi berdalih rambutan itu akan dijual kembali Rp4.000,00—Rp5.000,00 yang keuntungannya untuk anak-anak yatim.

BACA JUGA: Kiai Muda Jatim Pendukung Ganjar Menyantuni Anak Yatim di Magetan

Setelah dihitung, terdapat 22 ikat rambutan yang belum laku terjual. Jika dikalkulasikan, Eni rugi Rp66 ribu karena menjual rambutan di bawah harga modal.

Untuk menguji keikhlasan Eni, mantan bupati Purwakarta lalu beralih dengan meminta rambutan tanpa harus membayar. Lagi-lagi Eni pun mempersilakannya.

Dedi kemudian menanyakan suami Eni yang ternyata sedang menggembala domba. Selain menggembala domba, suaminya bekerja sebagai buruh serabutan.

Dari penghasilan yang minim tersebut, Eni bisa menabung untuk modal berjualan rambutan.

Mata Eni terlihat berkaca-kaca ketika bercerita soal anak. Rupanya anak paling besar telah meninggal dunia karena kecelakaan kesetrum.

Singkat cerita, Dedi pun meminta ibu dan anaknya memasukkan rambutan ke dalam mobil.

Tidak diduga Eni dan Atep malah memasukkan seluruh rambutan tersebut.

Mendengar ucapan keikhlasan Eni, Dedi langsung memberikan sejumlah uang.

Eni kaget menerima uang jutaan tersebut langsung menangis dan memeluk Dedi.

Begitu pula sebaliknya, pria kelahiran 11 April 1971 itu juga menangis tersedu-sedu saat dipeluk oleh seorang yang memiliki hati ikhlas.

"Ini keren banget. Orang kaya punya banyak uang belum tentu rela seperti ibu ini yang memberikan semuanya. Ibu yang sehat, ya, terus semangat, ya," kata Dedi Mulyadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler