Kisah Desa Muslim di Tiongkok Keluar dari Kemiskinan Berkat Pariwisata

Sabtu, 03 Oktober 2020 – 20:46 WIB
Dengan populasi mencapai 10 juta, etnis Hui merupakan kelompok muslim terbesar di Tiongkok. Foto: Reuters

jpnn.com, ANHUI - Pada 1 Oktober, sebuah taman adat di Desa Etnis Hui di Wangjiang, Provinsi Anhui, Tiongkok, secara resmi dibuka untuk bisnis dan menarik banyak wisatawan.

Terletak di dekat Sungai Yangtze, desa berpenduduk hampir 1.300 jiwa dengan 90 persen di antaranya berasal dari etnis Hui, merupakan satu-satunya yang dihuni oleh etnis minoritas di Wilayah Wangjiang.

BACA JUGA: Amanat Kongres Partai Komunis, Tiongkok Ciptakan 2 Juta Lapangan Pekerjaan Baru di Daerah Muslim Uighur

Dengan mengandalkan keunggulan karakteristik etnis Hui, otoritas lokal mendorong penduduk di sana untuk mengembangkan wisata berciri khas dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Di dalam taman adat itu terdapat area bertema seperti lautan bunga Hui, gerakan olahraga Hui, budaya pertanian Hui, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Film Mulan Dianggap Mendukung Penindasan Muslim Uighur di Tiongkok, Kok Bisa?

Liu Weidong, sekretaris Desa Etnis Hui, mengatakan bahwa penduduk lokal mempertahankan tradisi kehidupan mereka sendiri dan memiliki sebuah masjid.

Saat perayaan Idulfitri atau Iduladha yang juga dikenal sebagai festival Gurbang dalam tradisi etnis tersebut, penduduk desa itu akan menyiapkan makanan lezat seperti daging kambing dan juga minyak wangi untuk dibagikan kepada para kerabat.

BACA JUGA: Selamat! Tiongkok Berhasil Meredam Wabah Virus Corona di Wilayah Muslim Uighur

"Di desa kami, jumlah orang Han sangat sedikit, tapi kami semua akan menghormati kebiasaan hidup satu sama lain," kata Liu.

Sementara itu, Wang Jieming mengungkapkan bahwa Desa Etnis Hui memiliki tradisi menanam bunga rapeseed. Sejak 2016, desa ini mulai mengadakan festival bunga rapeseedyang menarik banyak wisatawan, membuat pariwisata desa berciri khas etnis Hui itu perlahan berkembang.

Kini, hotel keluarga, makanan halal, taman pemetikan, dan wisata pedesaan yang berciri khas etnis Hui telah menarik lebih banyak wisatawan lokal.

Pada 2019, Desa Etnis Hui mencatat omzet katering lebih dari RMB 2 juta (1 yuan = Rp2.190) yang didorong oleh industri pariwisata.

Pendapatan itu membantu lebih dari 40 rumah tangga miskin untuk terlibat dalam layanan pariwisata dan ritel, serta meningkatkan pendapatan per kapita rata-rata RMB 3.000.

Etnis Hui, yang jumlah populasinya melebihi 10 juta jiwa, merupakan salah satu etnis minoritas terbesar di Tiongkok.

Etnis pemeluk agama Islam ini tersebar di hampir semua provinsi Tiongkok, tetapi kebanyakan tinggal di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia. (xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler