Kisah Dokter Wahyudi Keliling Pulau Terpencil, Layani Puluhan Ibu Hamil dalam Sehari  

Sabtu, 24 September 2022 – 18:05 WIB
Sukarelawan DoctorSHARE, dr. Wahyudi Wirawan di atas boat menuju Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan II. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Para dokter dan tenaga medis yang menjadi sukarelawan di Rumah Sakit Apung (RSA) dr Lie Dharmawan punya kisah masing-masing dalam perjalanan mereka melayani warga kepulauan dan terluar di Indonesia.

Tak terkecuali Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan dr. Wahyudi Wirawan, M. Biomed, Sp.OG.

BACA JUGA: Sorak Sorai Warga Pulau Panggang Menyambut RS Apung dr Lie Dharmawan II

Dokter Wahyudi yang biasa berpraktik di Rumah Sakit Hermina Jakarta Pusat ini, masih menyempatkan diri untuk menjadi sukarelawan di RSA milik Yayasan DoctorSHARE

Dokter kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu mulai bergabung di Yayasan DoctorSHARE pada 2019 lalu untuk memberikan pengobatan gratis di kapal di beberapa pulau terpencil dan terluar di Indonesia.

BACA JUGA: Kenang Bahenol, Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan II Berlayar lagi ke Kepulauan Seribu

Bukan tanpa alasan dr. Wahyudi ingin bergabung menjadi sukarelawan di RSA.

Dia mengaku terinspirasi setelah melihat teladan dan pengabdian pendiri RSA yaitu dr Lie Dharmawan yang sudah puluhan tahun melayani sesama yang kurang mampu di berbagai wilayah kepulauan Indonesia.

BACA JUGA: Nyeri Tak Boleh Dibiarkan Begitu Saja, Begini Penjelasan Dokter

“Pengabdian Dokter Lie Dharmawan yang sehari-hari kami panggil papi. Beliau melayani di wilayah-wilayah yang belum terjangkau fasilitas kesehatan mumpuni.

Selama ini kita tahu di daerah terpencil, fasilitas kesehatan hanya standar, kurang mumpuni dalam memberikan pelayanan yang optimal,” ujar Dokter Wahyudi pada JPNN.com

Dokter Wahyudi berbagi pengalamannya ini di sela-sela waktunya saat bertugas mengikuti RSA dr. Lie Dharmawan untuk memberikan pelayanan gratis bagi warga di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Dokter Wahyudi Wirawan memeriksa dengan peralatan USG. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

Soal tenaga dan kerja keras, jangan ditanya, Dokter Wahyudi sudah terbiasa bolak-balik dengan kapal kecil maupun berjalan kaki jauh sejak berpetualang mengikuti RSA di sejumlah pulau-pulau kecil.

“Herannya, kami tidak pernah merasa lelah. Justru puas dan bahagia setelah melayani warga. Lihat saja sudah bolak balik dengan kapal, tetapi tetap menikmati,” sambung Dokter Wahyudi.

Dia sudah pernah menjadi sukarelawan di RSA untuk mengunjungi Kotabaru di Kalimantan Selatan, pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau dan juga di Kepulauan Seribu.

Setiap kali RSA berlayar dan menetap di satu kepulauan, para dokter dan tenaga medis lain akan menetap selama tiga sampai empat bulan untuk memberikan pelayanan gratis pada warga kurang mampu.

Para dokter dan tenaga medis biasanya tidur di kapal RSA yang sudah menyediakan tempat tidur seadanya untuk bisa beristirahat di sekitar pelabuhan setempat.

Dalam pelayanan kesehatan gratis itu, Dokter Wahyudi bisa melayani puluhan ibu hamil maupun warga yang mengalami penyakit di kandungan.

“Sehari bisa memeriksa 20an ibu hamil, termasuk melakukan operasi caesar untuk yang mau melahir, operasi tumor maupun kista di kandungan,” tambahnya.

Dokter yang suka menjajal kuliner itu juga sudah terbiasa mengerjakan operasi pasien di dalam kapal RSA. Dia bersyukur setiap pra dan pascaoperasi selalu berjalan lancar.

Dokter Wahyudi Wirawan saat memeriksa pasien di Puskesmas Pulau Panggang. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

Dalam sehari dia bisa mengerjakan tindakan operasi 2-3 pasien di atas kapal.

“Tuhan menyertai kami dalam setiap operasi. Puji Tuhan sampai hari ini tidak ada yang komplain setelah menjalani operasi di atas kapal. Pasien semua dirawat dengan baik,” sambung Dokter Wahyudi.

 Menurut Dokter Wahyudi kedatangan RSA dr Lie Dharmawan ke kepulauan tentu membawa secercah harapan untuk warga setempat. Bagi para ibu hamil, tentu senang karena para dokter membawa serta peralatan USG untuk pemeriksaan mendalam.

Warga di pulau-pulau terpencil kesulitan memeriksa kesehatan menggunakan USG karena minimnya operator meski alat tersedia di fasilitas kesehatan tertentu.

“Mereka senang ada USG mengetahui kondisi kehamilan dan jauh lebih detail. Kadang kami temukan kista atau tumor di kandungan,” sambungnya. 

JPNN.com berkesempatan mengikuti Dokter Wahyudi saat memeriksa pasien dan ibu hamil di Pulau Panggang dan sekitarnya. Sesekali Dokter Wahyudi tampak bercanda dengan para pasiennya, terutama yang belum terbiasa diperiksa dengan alat USG.

Dalam dua hari dia memeriksa sekitar 35 ibu hamil dari pulau-pulau kecil di Kepulauan Seribu tersebut.

Dokter Wahyudi mengaku mendapat pengalaman berharga tak terlupakan selama mengabdi sebagai sukarelawan bersama DoctorSHARE.

Dokter Wahyudi Wirawan bersama sukarelawan perawat DoctorShare dan pasiennya. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

Dia terharu melihat sambutan warga kepulauan saat RSA dr. Lie Dharmawan berlabuh dan bertemu para dokter serta tenaga medis.

“Sambutan hangat mereka luar biasa. Kehadiran kami di sana benar-benar dibutuhkan sekali dan penghargaan mereka terhadap kehadiran kami sangat berarti. Mereka bawa buah atau kenang-kenangan untuk kami

Cinderamata, kerajinan, banyak hal-hal yang di luar ekspetasi. Niat kami ke sana hanya untuk memberi pertolongan dan pelayanan tetapi mereka menyambutnya dengan luar biasa,” tambah Dokter Wahyudi.

Dokter Wahyudi berharap bisa terus mengikuti RSA sebagai sukarelawan melayani sesama. Dia mengaku keluarganya juga sangat mendukung langkahnya meski dia harus berbulan-bulan pergi saat menjadi sukarelawan. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler