Kisah Dua Menteri yang Sama-Sama Putra Lampung

Darwin Bergelar Rajo, Zulkifli Sales Perabot Dapur

Sabtu, 24 Oktober 2009 – 09:08 WIB
Suasana rumah keluarga Darwin Zahedy Saleh, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, di Dusun Boom Desa Muaragadingmas, labuhan maringgai, lampung timur Foto : ZULKARNAIN/RADAR LAMPUNG/JPNN

Di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, ada dua nama yang sama-sama putra LampungMereka adalah Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Dr Darwin Saleh serta Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan

BACA JUGA: Mengaku Dekat Personel NAMRU sebagai Sesama Peneliti

Bagaimana rekam jejak mereka hingga akhirnya berhasil meraih jabatan bergengsi sebagai menteri?


--------------------------------------------------------
ZULKARNAIN-EDWIN, Bandar Lampung
--------------------------------------------------------

 

Nama lengkapnya Darwin Zahedy Saleh

Meski lahir di Riau, 29 Oktober 1960, dia asli putra Lampung

BACA JUGA: Kisah Solachudin, Berhaji Bersama 12 Anggota Keluarga berkat Ganti Rugi Lapindo

Ayahnya, almarhum H M
Saleh yang bergelar Sutan Bangsaratu, berasal dari Terbangginbesar

BACA JUGA: Kalau Terima Suap, Mana Duitnya?

Ibunya, almarhumah Hj Solehah yang bergelar Sutan Pujian, berasal dari TerbanggilabuhanSebelum menetap di Jakarta, Darwin bersama delapan saudara dan orang tuanya menetap di Dusun Boom, Terbanggisubing, Desa Muaragadingmas, Kecamatan Labuhanmaringai, Lampung TimurItulah yang kemudian dianggap Darwin sebagai kampung halamannya


Wartawan koran ini pada Kamis (22/10) menelusuri dusun tersebutDarwin kerap pulang untuk berziarah ke makam kedua orang tuanya di sanaTepatnya di Pemakaman Umum SungsangTerakhir, Darwin berziarah saat Lebaran laluDia juga kerap pulang untuk bersilaturahmi dan melihat yayasan yang didirikan, yakni Yayasan BangsaratoeYayasan itu membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu di desa tersebut


Menurut Syahruddin, salah seorang paman Darwin, keponakannya yang kini menjadi menteri itu merupakan anak ketujuh di antara sembilan bersaudara”Hampir semua saudaranya sukses,” kata pria yang tinggal di Dusun Terbanggisubing tersebutBeberapa saudara Darwin itu lantas disebutkanAda nama (alm) Dr Johan Safri Saleh SH yang pernah menjabat Dubes RI untuk SingapuraAda pula nama (alm) Toni Saleh yang pernah menjadi anggota DPRD Cirebon”Darwin itu punya gelar Rajo Yang Menimbang,” tutur Syahruddin


Dia menceritakan, meski berpindah-pindah tempat kerja, keluarga Darwin selalu pulang ke Lampung ketika Hari Raya Idul FitriMereka menempati rumah permanen dengan miniatur khas Lampung yang saat itu termasuk rumah elite di Dusun Boom, Desa MuaragadingmasMaklum, ayah Darwin adalah pejabat kala ituLain halnya dengan kisah Zulkifli HasanJika Darwin berasal dari Lampung Timur, Zulkifli yang menjadi menteri kehutanan tersebut dari Lampung SelatanTepatnya dari Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan


Tak sulit mencari kediaman keluarga ZulkifliPolitikus PAN kelahiran 17 Mei 1962 itu merupakan kebanggaan warga Desa PisangKetika tiba di rumah Zulkifli, wartawan koran ini disambut kakaknya, K.RHerli Hasan, dan istri, Rohmaniar”Si Zul itu orangnya pendiamDia (Zul, red) tidak pernah macam-macam dalam pergaulannya,” katanyaHanya, kata Herli, Zul sempat menentang kemauan ayahnyaSang ayah ingin Zul menjadi santri atau daiKarena itu, setelah lulus SD, dia disekolahkan di jalur agama, yakni di madrasah tsanawiyah (setingkat SMP)Lulus dari tsanawiyah, ayah Zul ingin anaknya melanjutkan ke madrasah aliyah (setingkat SMA)Tapi, Zul menolakDia lebih suka melanjutkan ke SMA


”Zul akhirnya merantau ke Jakarta untuk melanjutkan SMA yang dicita-citakan ituLama-kelamaan ayah dan ibunya setujuPada 1982, Zul tamat SMA,” papar Herli.  ”Setelah lulus SMA, Zul sempat daftar PNS dan diterimaTapi, dia lantas mundur dari PNS lantaran gaji yang diterima waktu itu masih sangat minim sekali,” lanjut diaDari situlah Zul muda mulai berwirausahaDia mulai menjajaki semua bidang usaha yang dirasa mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup di JakartaSampai akhirnya, dia bekerja dengan seorang warga Tiongkok yang menjual perabot rumah tangga“Zul dulu pernah jadi sales, MasBerkeliling menjajakan perabot rumah tangga di Jakarta,” tutur Herli sambil mengajak wartawan harian ini meminum minuman yang telah disediakan


Zul secara perlahan mempelajari usaha ituSetelah memiliki modal, akhirnya dia memutuskan berwirausaha sendiriHasilnya, dia kini memiliki 23 kantor cabang dan mampu mendirikan pabrik perabot rumah tangga”Dia ulet dan gigihSaya juga tidak habis pikir kalau melihat Zul duluAlhamdulillah, semua harapan dan keinginan adik saya itu berjalan lancarIni berkat doa semua keluarga,” ungkapnya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Breakfast dengan Editors Club, Juga Dengar Pengalaman Bersama JK


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler