Mengaku Dekat Personel NAMRU sebagai Sesama Peneliti

Oleh ZULHAM-NAUFAL-ANGGI T, Jakarta

Jumat, 23 Oktober 2009 – 07:53 WIB
Menteri Kesehatan baru Endang Rahayu Sedianingsih usai mengikuti rapat koordinasi perdana di Kemenko Kesra kemarin petang (FOTO: ZULHAM MUBARAK/JAWA POS)
Penunjukan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai menteri kesehatan sempat menimbulkan kontroversiNamanya masuk pada saat-saat terakhir, menyingkirkan Nila Anfasah Moeloek yang sudah dites di Cikeas

BACA JUGA: Kisah Solachudin, Berhaji Bersama 12 Anggota Keluarga berkat Ganti Rugi Lapindo

Endang juga sempat dituding pernah menjual spesimen virus flu burung ke laboratorium AL Amerika
Siapa sebenarnya Endang?



   
SEDAN Camry hitam bernomor RI 30 itu merapat perlahan di halaman Kantor Menko Kesra tepat pukul 16.00

BACA JUGA: Kalau Terima Suap, Mana Duitnya?

Tak berselang lama, seorang pria yang duduk di bangku depan dengan sigap turun dan membuka pintu samping kiri
Tak disangka, sang penumpang yang duduk di bangku belakang lebih dulu keluar dan membuka pintu di samping kanan mobil

BACA JUGA: Breakfast dengan Editors Club, Juga Dengar Pengalaman Bersama JK

Sang pengawal pun hanya bisa bengong dan kembali menutup pintu mobilDia kemudian mengarahkan sang penumpang yang ternyata Menkes baru Endang Rahayu Sedyaningsih.
   
"Setelah ini ke mana, Mas" Pelan-pelan ya, saya belum hafal," ujarnya setengah berbisik kepada pria itu yang segera mengawalnya masuk ke Kantor Menko Kesra.
   
Sore kemarin Endang memang baru beberapa jam menjabat orang nomor satu di jajaran DepkesDia pun tampak kikuk dan canggung karena harus menjalani prosedur tetap (protap) keamanan dan protokoler rumit bagi pejabat sekelas menteriNamun, dia tampak berusaha tenang dan menjaga wibawa di depan para pejabat lain yang lebih dulu datang di Kantor Menko Kesra ituSesekali dia melemparkan senyum dan bersalaman dengan sejumlah menteri dan mantan menteri yang mengelilinginya
   
Ketika ditemui seusai acara itu, Endang tidak menampik bahwa pemilihan dirinya memang berbau kontroversiTerutama seputar tudingan bahwa dia pernah "menjual" spesimen virus H5N1 (flu burung) kepada Amerika Serikat (AS) dalam sebuah forum internasional di luar negeri
   
Endang juga dituding sebagai orang yang mengirimkan spesimen virus influenza A (H5N1) ke laboratorium NAMRU-2 (laboratorium Angkatan Laut Amerika di Indonesia)Padahal, saat itu Depkes yang masih dipimpin Siti Fadilah Supari memutuskan menghentikan pengiriman spesimen guna memprotes mekanisme pertukaran virus WHO yang tidak adilNamun, dengan tegas Endang menampik tudingan itu
   
"Kalau Anda tanya, apa saya menjual virus, saya jawab tidakSaya tidak pernah menjual spesimen virusItu tidak benar," ujar doktor kesehatan masyarakat lulusan Harvard School of Public Health, Boston itu.
   
Terkait pemindahannya dari jabatan kepala Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Balitbangkes menjadi peneliti utama karena kasus pengiriman virus ke luar negeri pada 2008, dia menolak berkomentar"Membuktikan kesalahan orang lebih mudah daripada membuktikan seseorang tidak bersalahDan, saya tidak akan menghabiskan energi untuk itu," katanya.
   
Dia juga menganggap pemutasiannya itu sebagai hal yang lumrah terjadiJika itu dikehendaki atasannya, sebagai pegawai dia wajib melaksanakan"Tentu kita harus "legawa?, karena mungkin kita dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai dengan kita," ujarnya.
   
Endang tidak menampik bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan personiel laboratorium riset Angkatan Laut Amerika Serikat (Naval Medical Research Unit/Namru-2) di JakartaNamun, menurut dia, hal itu lumrah karena sebagai peneliti, dia sering berhubungan dengan lembaga-lembaga riset di dalam dan luar negeriTermasuk di antaranya di Namru-2 dan mengenal orang-orang yang bekerja di sana"Tapi, secara profesional tentu itu biasa saja karena memang faktanya kami sama-sama peneliti," ujar perempuan kelahiran Jakarta itu.
   
Sebelum serah terima jabatan, Endang mengaku menerima telepon dari Siti FadilahNamun, pembicaraan itu tidak menyinggung masalah tuduhan Siti yang menyebutkan dirinya menyelundupkan spesimen virus ke luar negeriSiti, kata dia, juga tidak mengucapkan maaf atas pernyataan yang dilontarkannya"Hanya janjian ketemu di sertijab (serah terima jabatan)Akan disampaikan program Menkes ke depanAda titipan yang harus dilanjutkan," kata Endang.
   
Dia pun membantah adanya perseteruan antara dirinya dan Siti Fadilah setelah muncul isu penyelundupan virus"Saya kira enggakItu barangkali hanya asumsi Anda," kelit wanita kelahiran Jakarta, 1 Februari 1955 itu.Namun, kata dia, dirinya akan melanjutkan program yang sudah digariskan Siti ketika menjabatTermasuk, memutuskan tidak melanjutkan kerja sama dengan laboratorium riset medis Angkatan Laut Amerika Serikat di Jakarta (Namru-2)"Kerja sama dengan Amerika Serikat tetap dilanjutkan, tapi bukan NamruBentuknya nanti dilihatTapi, bukan dengan militerBukan NamruKalau waktu itu sudah tidak (kerja sama dengan Namru-2 diputus oleh Siti Fadilah, Red), masak mau kembali lagi," katanya.
   
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menegaskan, kerja sama bidang kesehatan dengan negara lain hanya akan dilakukan dengan lembaga riset yang dikelola sipil, bukan militer"Dan harus dilihat, apakah setara, transparan, dan menguntungkan kedua belah pihakJangan sampai ada pihak yang dirugikan," ujarnya.
   
Serah terima jabatan dari Siti Fadilah kepada Endang dilakukan tadi malam di Kantor DepkesSaat acara, Siti Fadilah yang sehari sebelumnya banyak mengkritik mencoba menunjukkan hubungan baik dengan penggantinya ituMereka tampak berbincang akrab.Endang datang di gedung Depkes, sekitar pukul 18.30Kemudian, sekitar pukul 19.00, Siti Fadilah datangSaat bertemu, keduanya langsung cipika-cipikiAcara kemudian dimulai dengan prosesi sertijab, yakni penandatanganan berita acara serah terima jabatan.
   
Saat memberikan sambutan, Siti Fadilah memberikan banyak pesan kepada EndangMisalnya, terkait hubungan baik yang terbina antara Depkes dan lembaga internasional, khususnya WHODia berharap menteri baru bisa meningkatkan hubungan itu.Terkait hubungan luar negeri itu, Siti memberikan catatan kepada Endang"Saya harap Menkes yang baru bisa melanjutkan hubungan dengan jiwa nasionalisme yang amat tinggi," cetus Siti.
   
Pesan Siti Fadilah itu seperti menjadi sinyal kekhawatiran kedekatan Endang dengan lembaga asingSanter beredar kabar bahwa Endang "melarikan" virus flu burung ke luar negeri.Pesan dokter ahli jantung kepada penerusnya itu tak berhenti di situSiti Fadilah juga meminta Endang meneruskan program-program prorakyat, seperti jamkesmas dan litbangkesKhusus jamkesmas, dia meminta Endang bisa menjadikannya sebagai pusat riset yang komponennya manusia Indonesia"Saya titipkan jamkesmasMasa transisi ini jangan sampai terganggu," ingatnya.
   
Dalam sambutannya, Siti juga menceritakan pengalamannya selama memimpin DepkesMenurut dia, saat pertama menjadi Menkes, dia merasa seperti masuk hutan belantara"Jadi, perlu adaptasi dulu," katanyaKemudian, belum genap 100 hari menjabat, sudah ada bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh."Sehingga sulit, mana yang diprioritaskan," katanyaProblem tak berhenti di situMenurut Siti, berikutnya ada ujian dengan polio, virus antraks, hingga flu babiSampai menjelang akhir jabatan, juga ada bencana gempa"Saya berharap Menkes baru tidak diuji dengan wabah di bidang kesehatan," ujarnya.
   
Secara tegas dia mengucapkan selamat kepada Endang yang mendapat kepercayaan dari Presiden SBY untuk memimpin Depkes"Ibu Menkes Endang adalah Menkes wanita kedua sepanjang sejarah Indonesia setelah saya," katanya bangga.Saat mengakhiri sambutannya, Siti Fadilah meminta maaf kepada seluruh pegawai Depkes, terutama jika dia pernah marah"Tapi, saya bukan tipe pemarahSaya hanya ingin bekerja cepat dan tepat," katanya lantas meminta seluruh pegawai menerima Endang dengan baik.
   
Ketika tiba giliran menyampaikan sambutan, Endang mengatakan sambutannya akan pendek"Ibu Siti Fadilah sudah lima tahun, sementara saya baru satu hari, seharusnya tidak diperbandingkan," katanya.Namun, dia mengaku bangga dengan capaian-capaian positif yang diraih Depkes selama iniEndang menegaskan akan melanjutkan semua program prorakyat"Sekarang tidak waktunya lagi bongkar pasangMohon bantuan dan dukungannya," urainya.
   
Alumnus Harvard University, Amerika itu membalas ungkapan pendahulunya yang menyebut awal masuk Depkes seperti hutan belantara"Saya tidak melihat sebagai hutan belantara, tapi saya melihatnya sebagai taman bunga," kata ibu tiga anak itu.Sertijab Menkes tadi malam cukup istimewaSebab, kandidat Menkes yang disebut-sebut gagal karena tidak lulus psikotes, Nila Juwita Anfasah Moeloek, juga hadir bersama suamiDia juga menjadi orang pertama yang memberikan selamat kepada Endang saat prosesi sertijab rampung.
   
Ditanya tentang audisi di Cikeas yang sempat dilakoninya, Nila mengaku berbincang banyak tentang masalah kesehatan bersama Presiden SBY"Saya ini dokter, jadi ya praktik," jawabnya ketika ditanya kegiatannya sehari-hari.Sementara itu, sebelum mengikuti sertijab, Siti Fadilah sempat memberikan keterangan di rumah dinasnya di Jalan Denpasar Raya 14, JakselDia berusaha meredam kabar yang menyebut ada hubungan tidak harmonis antara dirinya dan Endang, penggantinya"Bu Endang pantas menjadi menteriDia smart, cukup qualified," kata Siti Fadilah(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Dur Borong PKL, Wolfowitz Ikut Joget Dangdut


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler