jpnn.com, JAKARTA - Menjadi pemasar di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) sekaligus menjadi ujung tombak penyaluran program pemerintah tidaklah mudah.
Salah satu Mantri Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ester Indah Putri mengakui dan merasakan hal itu. Dia ialah mantri perempuan pertama yang bertugas di Pulau Rupat. Pulau ini adalah salah satu pulau terluar di Indonesia yang berada di Provinsi Riau dan terletak di Selat Malaka.
BACA JUGA: Sustainability Bond BRI Tarik Minat Investor, Ciptakan Berbagai Peluang
Selama hampir 1,5 tahun menjadi mantri di Pulau Rupat, asam garam sudah dicicipi. Meski begitu, dia tetap senang dan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati.
"Motivasi saya adalah kebahagiaan masyarakat dan nasabah," kata Indah baru-baru ini.
BACA JUGA: Cara Kantor Wilayah BRI Bandung Mengapresiasi Peran Mantri
Dia mengaku senang jika melihat kehadirannya dapat membantu masyarakat untuk menambah pendapatan, terlebih di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
Salah satu kisah haru yang dimilikinya ialah saat mencairkan dana kepada salah seorang warga yang mengajukan pinjaman Rp40 juta. Warga tersebut terpaksa meminjam karena harus membangun usaha dan membutuhkan modal.
BACA JUGA: Jurus BRI Pikat Investor Lewat Sustainability Bond
Indah pun harus membangun kepercayaan kepada nasabah dengan berbagai indikator, salah satunya soal agunan yang memadai. Akhirnya, lanjut Indah dana pun dapat dicairkan dan membantu nasabah memulai usaha.
"Besoknya, saya ke rumahnya melihat nasabah tersebut langsung membuka warung dan beli perlengkapan usaha barunya. Saya langsung membatin, ternyata saya dapat membukakan rejeki untuk masyarakat dengan memberi pinjaman ke nasabah. Senang sekali,” ujar Perempuan berusia 28 tahun ini sudah menjadi mantri akhir 2019 lalu itu.
Menurut Indah, keramahan masyarakat di Pulau Rupat juga membuatnya bersemangat melakukan tugasnya sehari-hari.
Bermodalkan satu sepeda motor, Indah setiap hari berkeliling Pulau Rupat untuk mencari calon nasabah dan pelaku UMKM yang membutuhkan layanan keuangan, serta menyalurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi.
Indah memasang target pribadi untuk bisa menemui minimal 6 calon nasabah dalam sehari. Selain itu, dia masih harus menjaga hubungan dengan nasabah-nasabah lama.
"Semua tugas saya lakukan dengan berkeliling menggunakan sepeda motor," tutur Indah.
Awalnya, Indah mengaku takut dan was-was berkeliling di Pulau Rupat. Dia sempat merasa khawatir karena kondisi lokasi kerja berbeda jauh dengan tempat tinggalnya dan masih banyak tempat belum berpenduduk. Setiap minggu dia harus pulang ke Dumai, berangkat Jumat sore, kembali lagi Minggu dengan menumpang kapal RoRo.
Dia menyebutkan, infrastruktur jalan juga masih banyak yang belum layak. Jika hujan turun maka akan sangat berisiko tergelincir.
“Lumayan pegal punggung jadinya karena di motor terus selama 1,5 jam dari pelabuhan ke lokasi kos, namun saya merasa sangat bersyukur, di masa pandemi ini saya masih bekerja di BRI dan hak saya sebagai pekerja tidak dikurangi sedikit pun,” cerita Indah.
Indah juga merasa bertanggung jawab untuk memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat disini, karena dengan layanan keuangan, pinjaman modal dari BRI.
"Sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan dan menggerakkan perekonomian, utamanya di daerah-daerah terluar Indonesia,” tambah Indah.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan mantri merupakan tulang punggung BRI dalam memberikan layanan keuangan di segmen mikro. Dia mengapresiasi memberikan perhatian pada para mantri.
Menurut dia, keberadaan Indah dan puluhan ribu mantri BRI di seluruh pelosok Indonesia begitu penting bagi perekonomian Indonesia. Tanpa kehadiran mereka, akan ada banyak masyarakat dan pelaku UMKM yang kesulitan mengakses layanan keuangan formal.
“Bagi BRI, tak ada prestasi yang bisa kami raih tanpa kehadiran mantri. Merekalah sosok terdepan yang turut menjaga berputarnya roda perekonomian UMKM. Karena itu, setiap masukan dan kebutuhan mantri pasti kami dengar dan perhatikan,” tutup Supari.(mcr10/jppn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia