Kisah Guru Juara Cerpen Antikorupsi KPK: Nulis Buat Anak, Eh Menang

Jumat, 27 November 2015 – 15:57 WIB
Guru SMAN 1 Batu Istiqomah yang juara menulis cerpen antikorupsi yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi. Foto: Radar Malang/JPNN Group

jpnn.com -  

UPAYA untuk meningatkan daya dukung terhadap implementasi pendidikan antikorupsi di Indonesia, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) mengadakan program Teacher Supercamp, yang dilaksanakan pada (2-6,11) di Lembang, Jawa Barat. 

BACA JUGA: Hai Habib Rizieq, Dengarkan Nasehat Bupati yang Kau Tuding Kawini Nyi Roro Kidul Ini

Program ini, bertujuan untuk menjaring dan menghasilkan karya tulis yang bernafaskan nilai antikorupsi guna mendukung gerakan literasi di Indonesia.

Radar Malang - Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Ini Alasan Lengkap Kenapa Habib Rizieq Tuding Bupati Kawini Nyi Roro Kidul

Guru SMAN 1 Batu Juara Menulis Cerpen Antikorupsi Teacher Supercamp, Istiqomah menjelaskan, sebelum terpilih menjadi juara kompetisi menulis cerpen antikorupsi yang diadakan KPK, perempuan 4 anak ini, mengatakan sebagai guru bahasa, ia senang sekali membuat karya tulis, dan menerapkan karya tulis kepada siswannya.

“Saya mulai suka menulis mulai sejak kecil, dan hasil karya tulis saya terapkan kepada siswa,” ungkap Istiqomah saat di temui Malang Post di SMAN 1 Batu.

BACA JUGA: Soal Desa Syariah, Ketua MES Bali Minta Maaf

(BACA: Kisah Guru Juara Cerpen Antikorupsi KPK: Dikarantina dan Disuruh Teriak!)

Ditanya terkait mengikuti program Teacher Supercamp, perempuan kelahiran Blitar, 15 Januari 1970 ini, sebelumnya tidak mengetahui kalau ada kompetisi guru menulis antikorupsi. 

“Saya dikasih tahu teman, melalui sosial media untuk megikuti lomba. Sebab teman saya sudah tahu kalau saya sering membuat cerpen yang saya share ke sosial media,” terang dia sembari tersenyum.

Ketika diadakan kompetisi tersebut, pada bulan Oktober ia masih mengikuti kegiatan Finalisasi Kompetisi Inti dan Kompetisi Dasar (KIKD) Kurikulum 13 (K13) di Ancol, Jakarta. Dengan kesibukannya, akhrinya mengikuti kompetisi guru menulis antikorupsi dengan mengirimkan naskah cerpen lewat email.

“Akhirnya saya mengikuti program tersebut, dengan mengirimkan naskah cerpen melalui email, dimana cerpen yang saya kirm berjudul ‘Jangan Mau Jadi Orang Miskin,” terangnya.

Ketika pendaftaran Teacher Supercamp, ia hanya mengirimkan naskah cerpen lewat email saja. Padahal kelengkapan persyaratan tidak hanya mengirimkan naskah saja. Posisinya masih di Jakarta ia sampai rela pulang pergi ke tempat tinggalnya di Malang, untuk melengkapi persyaratan. Alhasil pengorbanan dan kerjakerasnya hasil karya tulis cerpen terpilih.

Setelah naskah dikirim, dari 500 peserta yang mendaftar di seluruh Indonesia diambil 5 besar, yang terbagi dalam 5 kategori cerpen puisi, esai, drama dan komik. Dengan catatan, harus berkaitan dengan teriakan antikorupsi.

“Sekitar 500 peserta yang daftar, akhirnya saya terpilih 5 besar dalam kategori cerpen. Kemudian bagi yang terpiliha akan mengikuti karantina untuk pembinaan khusus dari karya tulis di Jawa Barat,” papar perempuan Alumni IKIP Malang tersebut.

Menurut perempuan 8 bersaudara ini, sebenarnya naskah cerpen yang dilombakan terebut, ia membuat untuk anaknya bukan diikutkan dalam perlombaan. Akhirnya mencoba-coba dan ternyata berhasil terpilih dari ratusan peserta yang mendaftar. (mg12/jpg/jon/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ANEH: Pemkot Ternate Tak Punya Desain Konsep Pariwisata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler