Kisah Haru Donjuan: Suka Selingkuh hingga Lumpuh Saat Bersama PSK, Istri Lapang Dada

Senin, 21 September 2015 – 16:51 WIB
Ilustrasi. Radar Surabaya.

jpnn.com - KATA orang, cinta itu buta dan tak pernah melihat baik buruk seorang. Bisa jadi itulah pedoman hidup perempuan asal Kecamatan Genteng, Surabaya sebut saja namanya Karin, 57. Meski sepuluh tahun silam dia ditalak suaminya, Donjuan (juga nama samaran), 63, Karin tetap menemani cintanya yang sudah lumpuh karena kecelakaan itu.

Umi Hany Akasah Wartawan Radar Surabaya

BACA JUGA: 2 Mantan Pejabat Belum Kembalikan Randis, Eh.. Pelat Nomor Malah Diganti

Jika ada lagu Bang Rhoma Irama soal istri salehah, mungkin Karin adalah salah satunya. Kendati saat masih bersama Donjuan sering menyakiti, menyelingkuhi, dan menipunya, Karin tetap saja setia. 

Bahkan, setelah suaminya kecelakaan dengan selingkuhanya yang membuat dia lumpuh total, Karin tetap memaafkan. Bahkan ia merawatnya dengan ikhlas. 

BACA JUGA: Wagub DKI Bertekad Wujudkan Jakarta Smart City

"Sepuluh tahun suami saya jadi tak bisa apa. Sekarang kondisinya sudah membaik, ini dia mengajak saya untuk mengambil data talak cerainya 10 tahun lalu," kata Karin ketika menanyakan dan mengambil berkas talak cerai Donjuan di Pengadilan Agama (PA), Jalan Ketintang Madya, Kamis (17/9).

Dengan penuh kesabaran, Karin memapah Donjuan yang sudah kehilangan keperkasaannya. Karena memang sejak kecelakaan 10 tahun silam, kedua kakinya lumpuh. 

BACA JUGA: Wahai Bapak-Bapak di Rumah, Jangan Terlalu Galak ke Istri Atau...

Padahal, seminggu sebelum kecelakaan tragis itu, Donjuan mendaftakan talak cerainya karena kecantol dengan PSK di kawasan Sememi. 

Waktu itu, Karin pun belum mengetahui bila dia ditalak cerai Donjuan. Sebab, pemanggilan sidang baru dilakukan sebulan sesudah pendaftaran. 

Karin baru mengetahui bila dia ditalak ketika Donjuan sudah masuk ICU karena koma. Ya karena kecelakaan dengan selingkuhannya yang made in Sememi itu. "Waktu itu saya juga jengkel sama suami. Tidak kepikiran juga kalau dia bisa nekat gitu ( menalak cerai, Red). Semua kan bisa dibicarakan," jelasnya.

Soal pasangan, Karin memang agak-agak berbeda dari perempuan lainnya. Agak-agak tidak wajar. Baginya, cek cok dan seorang suami berselingkuh adalah hal wajar. 

Bahkan, Karin merasa dia bukan istri yang baik hingga suaminya sering bersikap kasar dan hobi berselingkuh. Kalau ada suami melirik tetangga sebelah, berarti rumput di rumah tetangga lebih hijau. Maka Karin pun mawas diri untuk segera memberi pupuk dan menyirami rumput di rumahnya, biar sehijau rumput tetangga.

Maka dari itu, ia tidak pernah ada niatan untuk berpisah dengan Donjuan. Setelah kecelakaan terjadi, justru Karin mengaku makin kasihan dan sayang dengan suaminya. Ketika panggilan sidang, Karin tak datang dan memilih merawat suaminya dengan baik. 

"Hidup buat apa lagi. Saya sudah menentukan pilihan untuk hidup bersama dia (Donjuan, Red). Jadi, akan saya tunggu dia sampai nyawa saya diambil sama Gusti Pengeran," tegasnya. 

Ternyata benar, dengan sabar ibu empat anak ini menjaga suami yang mengalami koma hampir tiga bulan lamanya. Bahkan, untuk perawatan suaminya itu, Karin yang berprofesi sebagai guru menjual rumah kos-kosan peninggalan orang tuanya. 

Setahun lalu, kondisi Donjuan sudah membaik. Dia sudah bisa diajak komunikasi meski dengan suara terbata-bata. Dia juga belum bisa berjalan semaksimal mungkin karena tulang selangkangan patah total. 

"Sudah nasib, saya harus hadapi," pungkasnya. Mungkin ada istri-istri yang akan meniru sikap Karin? Sulit, memang.  (umi/*/opi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama Penjabat Kada di 12 Daerah Sumut Sudah di Meja Mendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler