Kisah Haryani dan Jumiati, Sukses Bersama Mitra Bukalapak Membuka Usaha di Lokasi Sulit Diakses

Kamis, 04 April 2024 – 05:50 WIB
Jumiati dan Haryani, Mitra Bukalapak asal Solo dan Palembang yang berhasil mentransformasikan warungnya menjadi seperti retail modern. Foto: Bukalapak

jpnn.com, JAKARTA - Cerita tentang keberhasilan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bertransformasi melalui Mitra Bukalapak bermunculan di berbagai daerah. Dengan menjadi Mitra Bukalapak, pemilik warung kecil-kecilan pun bisa mengembangkan usahanya menjadi seperti toko modern.

Manfaat itu pula yang diperoleh Haryani, pemilik warung kelontong di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Dia memutuskan bergabung menjadi Mitra Bukalapak pada 2018.

BACA JUGA: Menjadi Mitra Bukalapak, Cara Jitu Mendorong UMKM Mendongkrak Omzet & Penghasilan

Sejak itulah Haryani mentransformasikan warungnya agar memiliki kapabilitas yang mampu bersaing dengan retail modern dengan ragam layanan virtual yang variatif. Warungnya tidak hanya menjajakan barang kelontong, tetapi juga menyediakan layanan Kirim Uang, bayar payment point online banking (PPOB), isi pulsa, hingga isi ulang dana di platform layanan uang elektronik.

“Layanan Kirim Uang menjadi andalan saya sejak bergabung dengan Mitra Bukalapak pada 2018,” ujarnya.

BACA JUGA: Go Digital, 500 Ribu Warung Digital Mitra Bukalapak Tersebar di Jabar

Lebih lanjut Haryani menjelaskan layanan andalannya yang berkembang itu. Dia tinggal di kawasan yang dihuni banyak pekerja pabrik.

Namun, belum ada toko modern ataupun layanan perbankan yang mudah diakses di sekitar tempat tinggal Haryani. Di sisi lain, para pekerja yang berasal dari luar daerah harus mengirimkan penghasilan kepada keluarga mereka di kabupaten atau kota lain.

BACA JUGA: Truk Ekspedisi Dilarang Lewat Tol, Sopir dan Agen AMDK Menjerit 

“Untuk ke minimarket tidak mudah, sedangkan letak bank cukup jauh sehingga mereka memilih bertransaksi lewat warung saya,” imbuh Haryani.

Saat Ramadan ataupun mendekati Lebaran, makin banyak pekerja pabrik yang menggunakan layanan Kirim Uang di warung Haryani. Usaha warungnya pun kian berkembang.

Penghasilan Haryani juga melonjak setelah usahanya bergabung dengan Mitra Bukalapak. “Saya memperoleh penghasilan besar dari warung saya dan sekarang saya memiliki rumah,” tuturnya.

Cerita serupa juga datang dari Jumiati, anggota Mitra Bukalapak di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Mia -panggilan akrabnya- membuka usaha warungnya di dekat Sungai Musi.

Meski membuka warung di tepi Sungai Musi, Mia tidak kesulitan mendapatkan barang grosiran maupun produk virtual untuk menjalankan usahanya karena telah bergabung dengan Mitra Bukalapak.

Warung Mia pun jadi makin lengkap sehingga memudahkan masyarakat di sekitar Sungai Musi untuk memenuhi kebutuhan grosir, virtual, maupun layanan keuangan, tanpa perlu berjalan jauh ke minimarket.

Warung milik Mia tidak jauh dari pasar induk. Banyak pedagang di pasar tersebut yang membutuhkan layanan keuangan.

“Banyak pedagang yang perlu melakukan transaksi jual-beli, ada juga beberapa orang yang terpisah dengan anggota keluarganya yang lain sehingga perlu mengirimkan uang,” tutur Mia.

Warung milik Mia yang sudah menjadi bagian dari Mitra Bukalapak pun menyediakan layanan yang dibutuhkan para pedagang maupun perantau yang mau mengirimkan uang. Lagi-lagi fitur Kirim Uang dari Mitra Bukalapak menjadi andalan di warung Mia.

“Setelah bergabung dengan Mitra Bukalapak, saya bisa membantu mereka dalam memproses transaksi finansial. Fitur Kirim Uang jadi sangat diminati pelanggan karena akses layanan perbankan atau retail modern yang cukup terbatas,” jelas Mia.

Alhasil, warung milik Mia berkembang. Selain itu, Mia juga memperoleh kepercayaan dari para pelanggan.

Hal itu berdampak langsung pada penghasilan Mia. “Pendapatan usaha saya meningkat tiga kali lipat (dibandingkan saat belum menjadi Mitra Bukalapak, red),” ujarnya.

Kisah sukses Haryani dan Mia adalah sebagian contoh dari lebih 17 juta pelaku UMKM yang terdaftar sebagai Mitra Bukalapak. Saat ini Mitra Bukalapak merupakan platform online-to-offline (o2o) terbesar di Indonesia.

AVP Mitra Marketing & Partnership Mitra Bukalapak Gitaditya Witono menyatakan pihaknya berkomitmen mempercepat transformasi digital dan inklusi keuangan di berbagai daerah melalui berbagai inovasi produk dan program pemberdayaan.

“Mitra Bukalapak akan terus mendampingi pengusaha kecil dan menengah untuk membuat warung mereka naik kelas melalui digitalisasi dan pengembangan produk yang variatif,” tutur Gitaditya.

Menurut Gitaditya, Mitra Bukalapak juga selalu mendampingi dan membina para pelaku UMKM yang sudah bergabung dengan platform yang disediakan Bukalapak tersebut.

“Para pemilik warung ini juga akan selalu dibekali dengan program edukasi yang menjangkau seluruh kalangan usia dan latar belakang lewat Komunitas Juwara. Berbagai kegiatan yang diadakan, seperti kelas manajemen, pengelolaan keuangan, dan pengembangan bisnis, diharapkan mampu meningkatkan literasi digital dan inklusi keuangan untuk memaksimalkan potensi usaha lokal yang ada,” tutur Gitaditya.

Komunitas Juwara merupakan komunitas yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak untuk mengumpulkan para pemilik warung, kios pulsa, dan agen individual yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga pertengahan 2023 lalu, Komunitas Juwara telah memiliki sekitar 130.000 anggota yang tersebar di lebih dari 50 kota di Indonesia.(jpnn.com)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler