Kisah Iis dan Suwanti yang Merasakan Manfaat Banpres untuk UMKM

Senin, 09 November 2020 – 19:40 WIB
Penyaluran banpres kepada warga. Foto: Humas Bulog

jpnn.com, JAKARTA - Dua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasakan betul manfaat Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta.

Satu di antaranya dirasakan Iis Suminar, pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Sehari-hari Iis berjualan gado-gado di daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Adian Sikat Fadli Zon dan Rocky Gerung, Honorer K2 Sedih, Rizieq Bakal Disambut Konvoi Akbar

Menurut Iis, Banpres untuk pelaku UMKM digunakan untuk membuat meja, sehingga memperluas tempat usaha. Selain gado-gado, kini Iis bisa berjualan aneka gorengan.

Iis mengungkapkan itu saat menghadiri diskusi daring yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (9/11).

BACA JUGA: Gus Menteri dan Mensos Juliari Salurkan BST dan BLT Desa di Subang

"Bersyukur banget mendapatkan bantuan UMKM. Saya bisa memperlebar tempat atau meja buat usaha tambahan. Saya menambahkan usaha gorengan," ungkap dia dalam diskusi daring yang disiarkan akun Youtube FMB9ID_IKP.

Lebih lanjut, kata Iis, usaha berjualan gado-gado sangat terdampak selama pandemi. Dia pun merasa sangat kesulitan sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penularan Covid-19.

BACA JUGA: Jutaan Pekerja Kena PHK, Segera Beri BLT Merata untuk Masyarakat

Namun, kata dia, masa sulit mulai terlewati setelah muncul pelonggaran PSBB. Terlebih lagi, muncul Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta.

"Alhamdulillah. Sekarang (usaha) semakin maju," ujar dia.

Iis mengaku, bantuan didapatkan pada Oktober 2020. Awalnya dia mengatahui informasi bantuan dari media sosial. Lantas, dia pun mengajukan diri sebagai penerima bantuan yang dirasa sulit. 

Kesulitan itu, kata dia, utamanya memenuhi beberapa prasyarat sebelum mendapatkan bantuan. Iis mengaku tidak memiliki nomor rekening bank yang menjadi prasyarat mendapatkan bantuan.

"Saya kan jual gado-gado, enggak pernah megang kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Saya harus mengajukan kartu ATM  ke bank. Terus persyaratan KK dan KTP. Kemudian surat keterangan usaha," beber dia.

Setelah mengurus, Iis pun dinilai layak mendapatkan bantuan. Uang Rp 2,4 juta telah dikucurkan kepada dirinya. Uang tersebut telah digunakan meningkat usaha. 

"Senang sekali, alhamdulilah saya dapat bantuan UMKM," ujar dia.

Sementara itu, Suwanti juga merasakan manfaat besar dari Banpres untuk pelaku UMKM. Pelaku UMKM kerajinan tangan itu menganggap banpres seperti oasis, yang membantunya bertahan selama pandemi.

"Alhamdulillah melalui Banpres untuk UMKM, ada bantuan Rp 2,4 juta, bagi saya seperti mendapatkan air minum di tengah padang pasir," ujar dia.

Suwanti bercerita, usaha kerajinan tangan menjadi sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Dia tidak memiliki pendapatan dari menjual kerajinan tangan.

"Jadi kreasi ini, kan, identik dengan pesta. Begitu pandemi, pesta tidak ada, kerajinan tangan kami mati total. Selama pandemi saya mengalami penurunan," ujar dia.

Berbeda dengan Iis, Suwanti mengaku tidak kesulitan memenuhi persyarat mendapatkan Banpres untuk UMKM. Pasalnya, dia sudah memiliki seluruh prasyarat menerima bantuan.

Kini, Suwanti berupaya tetap menghidupkan usahanya pada masa pandemi. Dia pun mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10 juta. Uang itu digunakan untuk membeli mesin cat dan meja kerja.

"Dari bantuan ini saya ajak perajin. Saat ini sudah ada yang pesan," pungkas dia. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler