Kisah Ima Mahdiah, Antara Nasihat Ahok & Ikhtiar Lewat PDIP

Minggu, 02 September 2018 – 15:45 WIB
Ima Mahdiah bersama Basuki T Purnama alias Ahok saat masih menjadi gubernur DKI. Foto: Twitter/imadya

jpnn.com, JAKARTA - Dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) PDI Perjuangan untuk DPRD DKI ada nama Ima Mahdiah. Caleg perempuan itu ditempatkan di daerah pemilihan (dapil) DKI X yang meliputi Kembangan, Kebon Jeruk, Tamansari, Grogol Petamburan dan Palmerah.

Ima merupakan staf Gubernur ke-15 DKI Jakarta Basuki T Purnama. Selama delapan tahun Ima menjadi staf pendamping tokoh yang beken disapa dengan panggilan Ahok itu.

BACA JUGA: Hasto Tegaskan PDIP Tak Pernah Bajak Kader Partai Lain

Keputusan Ima menjadi caleg DPRD DKI dari PDI Perjuangan tak terlepas dari peran Ahok. Sebab, mantan bupati Belitung Timur itu pula yang mendorongnya masuk menjadi kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut.

“Beliau mengatakan, kalau mau berjuang ya lewat PDI Perjuangan,” kata Ima menirukan kata-kata Ahok.

BACA JUGA: Jokowi Sudah Beri Bukti untuk Generasi Milenial dan Mak-mak

Hingga saat ini Ima pun masih terus meminta saran dan nasihat Ahok. Setiap akhir pekan, perempuan berusia 27 itu membesuk Ahok yang tengah menjalani masa hukuman di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Dalam pertemuan setiap akhir pekan itu pula Ima berdiskusi banyak hal dengan Ahok. Menurut Ima, gubernur DKI pengganti Joko Widodo itu terkesan oleh militansi kader-kader PDIP, termasuk pada pilkada di ibu kota tahun lalu.

BACA JUGA: Buka Rakornas PDIP, Mega Puji Maruf Amin

“PDI Perjuangan punya kader militan sampai di bawah. Mereka mau bekerja meski kadang logistik belum tiba,” tutur Ima kembali menukil perkataan Ahok.

Ima pun berupaya membuktikan penilaian Ahok soal kader PDIP. Sebagai caleg, Ima lantas menemui kader-kader PDIP di bawah.

Menurut Ima, kader PDIP di tingkat anak ranting pun sangat militan. “Saya pun jadi ikut semangat untuk bisa lolos ke DPRD DKI,” kata alumnus Universitas Paramadina ini.

Selain itu, kata Ima menambahkan, Ahok juga terkesan oleh sosok Megawati. Di mata Ahok, Presiden Kelima RI itu sangat konsisten menegakkan dan menjaga nilai-nilai Pancasila.

Ima menuturkan, Ahok pernah bercerita tentang adanya penolakan dari kader PDIP ketika partai berlambang kepala banteng itu mengusungnya sebagai calon gubernur DKI pada Pilkada 2017. Namun, Megawati tetap konsisten mendukung Ahok.

“Bapak (Ahok, red) merasa Ibu Mega sangat tulus sama dia. Sama seperti ibu dan anak,” ujar perempuan yang masih melajang itu.

Ima juga punya motivasi lain sehingga memutuskan ikhtiarnya menjadi caleg DPRD DKI. Dia ingin memperjuangkan program-program yang pernah sukses di era Ahok memimpin DKI, namun saat ini justru tak berjalan baik.

Sebagai contoh, saat ini banyak keluhan tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Masyarakat pun tak tahu cara mengadu ketika jatah uang di KJP dipotong.

Ima mengaku masih sering menerima keluhan tentang itu karena banyak warga yang mengadu padanya melalui telepon. “Dulu bisa langsung ke Pak Ahok, sekarang bingung mau ke mana. Makanya saya ingin menjadi penyambung aspirasi warga DKI Jakarta,” katanya.(srs/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Hentikan Kasus Mahar Sandi, Hasto Bilang Begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler