Kisah 'Keringat' Zainuddin M.Z di Masjid Fajrul Islam

Undang Para Pejabat agar Renovasi Cepat Selesai

Rabu, 06 Juli 2011 – 08:08 WIB
Ribuan pelayat mengiringi pemakaman jenasah KH. Zainuddin MZ . FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Di depan rumah KH Zainuddin M.Zterdapat masjid yang cukup megah

BACA JUGA: Bangkok yang Tak Ikut Merayakan Kemenangan Yingluck Shinawatra

Dulu kondisinya tak semegah sekarang
Renovasi tempat ibadah itu diprakarsai Zainuddin

BACA JUGA: Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi

Alasannya, dia malu rumahnya lebih megah daripada masjid tersebut

------------------------------ -------------
  DHIMAS G.-THOMAS K., Jakarta
------------------------------ ------------
Fajrul Islam, nama masjid itu, berada di tengah gang yang lebarnya hanya sekitar empat meter

BACA JUGA: Muhammad Zuhdi, Tokoh Penting di Balik Tayangan Serial Jalan Sesama

Bangunannya paling megah jika dibandingkan dengan rumah-rumah di sekitarnya, di Jalan Gandaria Gang H Aom, Jakarta Selatan.  

Warga yang tinggal di sekitar masjid itu pasti tahu betul bahwa bangunan tersebut identik dengan dai kondang KH Zainuddin M.ZApalagi, masjid tersebut berada di depan rumah ZainuddinTak sampai 20 meter jaraknya

Masjid itu merupakan renovasi dari masjid lama yang dibangun pada 1990Zainuddin-lah yang memutuskan untuk membongkar total masjid tersebut karena sungkan rumahnya ternyata jauh lebih bagus.  "Rumahku kok lebih bagus daripada masjid ya," kata Zainuddin kala itu awal 2000 sebagaimana ditirukan Sudalno, pembantunyaLantaran merasa tidak pantas rumahnya lebih bagus daripada masjid itu, Zainuddin merenovasi Masjid Fajrul Islam pada 2004.

Ketika awal-awal akan merenovasi masjid itu, Zainuddin paham bahwa biaya yang dikeluarkan pasti akan besarSaat itu Zainuddin sempat menghitung dan memperkirakan butuh duit sekitar Rp 3,6 miliar

Lantas, bagaimana cara Zainuddin mengumpulkan uang sebanyak itu" H Fatullah Zailani, anak angkat Zainuddin, menceritakan bahwa salah satu cara yang dilakukan ayah angkatnya adalah mengundang para pejabat dan figur publik untuk datang ke masjid tersebutItu dilakukan setiap ada peringatan hari besar IslamPara pejabat dan figur publik itulah yang akhirnya ikut menyumbang untuk renovasi"Tapi, dana dominan masih dari Pak Kiai (Zainuddin)," imbuhnya

Salah seorang pejabat yang diundang datang ke masjid itu adalah Jusuf Kalla ketika menjadi wakil presiden"Gubernur Jakarta Fauzi Bowo juga pernah datang," ujarnyaMeski cukup banyak pejabat dan figur publik yang datang ke masjid itu, bantuan dana tetap tidak lancarSebab, tidak semua yang datang ikut menyumbang

Masjid itu mulai direnovasi pada 2004 dan kelar empat tahun kemudian (2008)Biayanya pun membengkakJika awalnya diperkirakan menelan dana sekitar 3,6 miliar, ternyata renovasi itu menghabiskan Rp 5 miliarLamanya proses renovasi, kata Fatullah yang juga sekretaris Masjid Fajrul Islam, tidak disebabkan masalah danaTapi, itu terjadi karena ulah kontraktor

Kini Masjid Fajrul Islam sudah berdiri megahPada Maret 2010, masjid itu diresmikan Gubernur Jakarta Fauzi BowoJika dulu hanya mampu memuat sekitar 600 jamaah, kini Masjid Fajrul Islam bisa menampung lebih dari seribu jamaah.

Kombinasi warna kalem hijau dan biru tampak enak dipandangLantai dasar masjid tersebut berfungsi sebagi tempat pertemuanKarena bukan ruangan utama ibadah, tidak banyak ornamen yang dipasang untuk memperindahRuangan tersebut dibiarkan lapang tanpa karpet untuk beribadahDi belakangnya terdapat tempat wudu pria dan wanita.

Untuk memasuki ruang ibadah utama, jamaah harus menaiki tanggaTerdapat empat pilar berdiameter sekitar 80 cm yang menopang kubah utamaJendela besar dengan kaca berwarna-warni menambah kesan indahUkurannya yang besar membuat suasana masjid menjadi adem ketika semua jendela dibuka lebar.

Tidak hanya itu, bagian dalam kubah yang dilukis bermotif awan tersebut menjadi enak dipandangBerbagai kaligrafi bertulisan Arab berwarna-warni menimbulkan efek elegan"Sekarang masjidnya jauh lebih indah daripada rumah kami, seperti diharapkan ayah kami," tutur Fatullah. 

Namun, kata Fatullah, mimpi Zainuddin tidak berhenti sampai di situAda mimpi besar lainnya, yakni ingin membangun kawasan sekitar masjid menjadi kompleks pendidikan Islam terpadu seperti pondok pesantrenSaat ini, lanjut dia, konsep realisasi pendidikan itu mulai dilakukan.

Rencananya, masjid tersebut akan dikelilingi lembaga sekolah, mulai SD, SMP, hingga SMASaat ini Zainuddin sebenarnya sudah memiliki dua sekolah, yakni Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah Nurul FalahNamun, tata letak keduanya belum sempurna betul di samping masjid.

Ada cerita tersendiri mengenai sekolah dan masjid tersebutFatullah yang ikut Zainuddin sejak kecil itu mengatakan, dua hal tersebut yang bisa membuat ayahnya mendapat julukan dai sejuta umatKalau masjid dibangun pada 1990, dua sekolah itu dirintis sejak 1973"Sebelum di dunia dakwah, pendidikan adalah dunia Kiai," ungkapnya.

Anak pertama Zainuddin M.ZFikri Haikal menambahkan, cita-cita ayahnya itu yang kini harus dilanjutkanBagi dia dan adik-adiknya, bisa jadi hal itu bukan merupakan persoalan yang susahSebab, grand design kompleks pendidikan tersebut sudah ada"Ayah ingin sekali memiliki pesantren, giliran kami yang akan meneruskan," ucapnya.

Si sulung itu juga paham betul bahwa ayahnya juga menginginkan ada rumah atau asrama bagi para santri kelakTermasuk menjadikan pendidikan terpadu itu sebagai tempat berkumpul para kiaiDengan begitu, pengaderan bisa dilakukan lebih sistematis"Termasuk kalau wafat, kiai dimakamkan di sini (Masjid Fajrul Islam)," ujarnyaDan jenazah Zainuddin kemarin memang dimakamkan di kompleks masjid tersebut

Kapan semua itu bisa diwujudkan" Fikri tidak tahu persisSelain masih dalam kondisi berkabung, dia tahu betul bahwa mewujudkan kompleks pendidikan terpadu ala pesantren modern itu tidak mudahBuktinya, hingga kini ayahnya belum berhasil mewujudkan itu"Ayah bilang, membuat pesantren itu tidak semudah membalik telapak tangan," tuturnya(c4/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menelusuri Jalan Tol Termahal di Dunia yang Ada di Jepang (2-Habis)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler