Kisah Lettu Abdi, 75 Jam di Antara Puing Heli Tanpa Makan dan Minum

Selasa, 29 November 2016 – 15:16 WIB
SOLIDARITAS TNI: Lettu Abdi Darnain saat dievakuasi menuju Tarakan dari lokasi kejadian, Minggu (23/11). Foto: Ist/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TARAKAN – Dewi Fortuna masih memeluk Letnan Satu CPN Abdi Darnain.

Dia menjadi satu-satunya kru helikopter Bell 412 EP milik TNI AD yang selamat.

BACA JUGA: Cihuy, Bangka Belitung Segera Punya RS Bertaraf Internasional

Sedangkan empat kru lainnya harus menghadap Tuhan.

Namun, perjuangan Abdi sungguh berat.

BACA JUGA: Banjir Parah! Warga Menderita, Wali Kota Prihatin, Gubernur Cuek

Dia bertahan di hutan belantara dengan kondisi terbaring di antara puing helikopter selama 75 jam.

Pria 29 tahun itu juga tak bisa makan dan minum.

BACA JUGA: Kebakaran Hanguskan 2 Rumah, Api Membentuk Wajah Manusia

Selain itu, abdi negara asal Medan tersebut mengalami luka di wajah. Sedangkan kaki kirinya patah.

Setelah ditemukan petugas, Abdi langsung dibawa ke Rumah Sakit Ilyas milik TNI Angkatan Laut di Jalan RE Martadinata, Senin (28/11).

“Saat ini kondisi Lettu Abdi Darnain sudah bisa bicara, cuma masih lemas. Kaki kirinya patah dan sudah dioperasi,” ungkap Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Dia menambahkan, Abdi merupakan salah satu petugas squadron yang ada di Jakarta dan ditempatkan di Tarakan.

Sementara itu, sang istri Zahrina berada di Aceh bersama orang tuanya.

“Saya sangat prihatian, karena dari informasi beliau, anaknya baru berumur sembilan bulan. Adapun saat saya ditanya bagaimana dia bisa selamat, Lettu Abdi masih dalam kondisi lemas dan tidak mengingat peristiwa saat dia jatuh dari helikopter,” lanjutnya.

Menurut Irianto, Abdi dirawat sendirian di ruang Derawan dengan harapan perawatannya bisa lebih intensif.

Irianto juga kagum dengan solidaritas anggota TNI yang ditunjukkan dalam insiden ini.

“Sampai teman-teman dan jajaran petinggi TNI datang untuk menjenguk, saya sangat salut,” bebernya.

Irianto juga memuji semangat Abdi yang sempat mengalami situasi sangat pelik.

“Menurut penjelasan dari Dokter Pujo, Lettu Abdi ini selama 75 jam tidak makan dan minum, sehingga mengalami dehidrasi berat,” ujarnya.

“Kalau ini ada di posisi kita, kata Dokter Pujo mungkin tidak akan sanggup, dengan kondisi luka dan tidak makan ataupun minum. Namun, karena tentara, dia sudah terlatih dan saat itu dia memang pingsan,” tuturnya. (rury jamianto/ash/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Niat Memerkosa, Korban Teriak, Akhirnya Lari Pakai Celana Dalam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler