Kisah Mantan Intel Inggris Penulis Rahasia Trump-Rusia

Minggu, 15 Januari 2017 – 05:40 WIB
Christopher Steele pernah bekerja di M16 sebelum mendirikan Orbis Business Intelligence. Foto: independent

jpnn.com - jpnn.com -Christopher Steele menjadi pembicaraan dunia. Rumahnya di kawasan kota kecil Surrey County, Inggris mendadak kedatangan banyak tamu. Orang-orang masih bergantian datang ke rumah meski empunya sudah pergi.

Steele memang sudah meninggalkan kediamannya sejak Rabu (11/1), tepatnya beberapa jam sebelum namanya tertulis di berbagai media sebagai penulis memo Golden Shower.

BACA JUGA: Kisruh! Heboh! Donald Trump Tuding CNN Payah

Steele disebut sebagai penulis memo dua lembar yang berisi rahasia di balik hubungan mesra presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan Rusia. Termasuk kelakuan miring taipan 70 tahun itu saat berkunjung ke Negeri Beruang Merah tersebut. Wall Street Journal menjadi media pertama yang menuliskan nama Steele. Dalam hitungan menit, media cetak dan elektronik di seantero AS langsung memopulerkan namanya.

"Saya belum bertemu dengan seorang pun penghuni rumah sebelah sejak Rabu,’’ kata Mike Hopper, tetangga Steele, Kamis (12/1).

BACA JUGA: Ini Pesan Khusus Obama Untuk Trump

Sebagian besar tamu yang mencari Steele itu adalah media. Rata-rata, mereka ingin mengonfirmasikan kabar yang beredar mulai awal pekan lalu tentang Steele, si mantan petinggi M16 (Badan Intelijen Inggris) yang membuka borok Trump.

Pria yang bergabung dengan M16 sejak 1990-an itu diketahui pernah bertugas di Rusia, Afghanistan, Paris, dan AS. Pada 2009 dia mengundurkan diri dan memilih tetap berkecimpung di dunia intelijen, namun di jalur swasta. Pria kelahiran Teluk Aden, Yaman, itu mendirikan Orbis. Di sana, dia berperan sebagai penasihat intelijen dan aktif terlibat dalam berbagai aksi pengintaian atau penyelidikan rahasia.

BACA JUGA: Air Mata dari Legenda Hollywood buat Donald Trump

The Telegraph melaporkan bahwa Steele langsung kabur dari rumah begitu media-media Amerika Serikat (AS) masif memberitakan memonya. Dan, insting pria 52 tahun itu tepat. Beberapa jam setelah dia mengusung keluarganya ke tempat aman, Wall Street Journal membongkar identitasnya. Steele tertulis jelas sebagai penulis memo yang membuat Trump berang itu. Semula, dia hanya tertulis sebagai mantan mata-mata M16.

Selain rumah Steele, media menyerbu kantornya di dekat Buckingham Palace. Namun, mereka yang memburu Steele sampai ke Orbis pun harus gigit jari. ’’Tidak ada seorang pun yang masuk (kantor) hari ini (Kamis),’’ ujar resepsionis Orbis kepada Agence France-Presse.

Christopher Burrows, teman sekaligus mitra kerja Steele, pun tak mau buka mulut. Teman Steele yang lain mengatakan bahwa telik sandi yang pernah ikut menginvestigasi skandal korupsi FIFA itu sedang ketakutan. Maka, dia memilih bersembunyi dan menghindari publik. ’’Kini Steele mengkhawatirkan keselamatan keluarganya. Dia sangat kalut,’’ kata sumber The Telegraph yang tidak disebutkan namanya itu.

Di mata Frank Gardner, pengamat keamanan yang juga koresponden BBC, Steele adalah mata-mata yang hebat. ’’Dia orang yang sangat serius,’’ ujarnya.

Meski tak lagi menjadi petinggi M16, Steele masih sangat disegani dalam komunitas intelijen. Bahkan, beberapa lembaga menjadikannya penasihat intelijen. Sebab, dia punya reputasi yang baik dan ilmu spionase yang tinggi. (afp/reuters/bbc/hep/c19/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Trump Sesumbar Bisa Jinakkan Rusia


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler