Kisah Mertua dan Menantu-menantunya yang Cantik

Sabtu, 09 April 2016 – 09:02 WIB
Ilustrasi. FAJAR/RADAR SURABAYA

jpnn.com - PUNYA menantu cantik seharusnya menjadi kebanggan tersendiri. Tapi yang dirasakan Sephia, (bukan nama sebenarnya) 57, malah kebalikannya. Dia begitu membenci menantu-menantu yang lebih cantik. Warga Sukolilo Surabaya itu merasa ada saingan di dalam hidupnya. Sebab, keempat putranya ditambah suaminya sudah tidak pernah lagi menyanjung kecantikannya.

Selama lebih 10 tahun, Sephia merasa hidupnya tersiksa. Sejak anak pertamanya menikah dengan istrinya, Sephia sudah tidak pernah disanjung cantik lagi oleh suami dan anak pertamanya lagi. 

BACA JUGA: Kejati Kalteng Incar Kepala Daerah

“Dulu setiap kali bersolek, saya tanya sama suami dan anak. Mama cantik ndak?  Mereka jawabnya pasti cantik. Tapi, kalau sekarang ditanya. Jawabannya singkat, “Wis tuek ma gak usah kakean gaya (sudah tua Ma tidak usah banyak gaya, Red),” kata Sephia dengan wajah merengut.

Karena suami dan ketiga anaknya tidak mau bilang cantik, Sephia diam saja. Sephia sebenarnya ingin  sanjungan dari ketiga anaknya seperti saat mereka masih single. Meski kadang ada yang bilang ‘biasa saja’, Sephia masih bangga. .

BACA JUGA: Kasihan Sonya Depari, Jangan Lagi Dibully

Sephia mengaku sangat menginginkan  sanjungan. Sebab, Sephia sudah menghabiskan puluhan juta untuk perawatan tubuh dan aerobik. Dengan bodi dan wajah yang masih muda dan ayu,  keempat anaknya juga punya selera tinggi. “Keturunan saya memang bagus-bagus. Anak saya lho ganteng-ganteng,” jelasnya. 

Maka tak heran, bila mantu dan pacar anak-anaknya wanita berparas cantik-cantik. Karena berasal dari keluarga berada, keempat anak Sephia juga tergolong mapan. Anak pertama jadi dokter, kedua dan ketiga jadi dosen. Si bungsu sudah menikah dan kini melanjutkan studi di Australia.  

BACA JUGA: Sang Paman Cerita Kondisi Sonya Depari

“Suami saya usaha emas dan minyak di Kalimantan Utara,” jelas Sephia.

Dengan uang yang cukup, Sephia mengaku menghabiskan Rp 5 juta untuk sekali perawatan.  Biasanya tiga kali perawatan dalam sebulan. “Kecantikan ya untuk suami dan anaklah. Emang buat siapa lagi,” jelas dia.

Merasa ratu di rumah, Sephia pun mengaku tidak mau ada tandingan di rumahnya. Dia merasa sehari butuh pujian dan sanjungan dari keempat anaknya. Sayangnya, keempat anak dan suaminya sudah tak lagi menyanjungnya. Apalagi, Donwori, suaminya yang  hanya marah dan mengejek gaya Sephia yang sok muda. 

Karena tak mendapat sanjungan itulah. Sephia mengaku sering marah kepada suami dan keempat anaknya. Bahkan, dia juga membenci dan suka marah kepada mantu-mantunya. Akibatnya, anak dan mantunya tidak mau menyambanginya lagi.  

“Hidup serasa sendiri. Saya ingin menggugat cerai suami,” kata Sephia yang masih konsultasi dengan salah satu pengacara soal gugatan cerainya.

Namun, beberapa pengacara dan pengunjung Pengadilan Agama Klas 1 A Surabaya  melarang untuk bercerai. Beberapa pengunjung menyarankan Sephia pergi ke dukun supaya keempat anak dan suaminya mau menyanjungnya lagi. “Dicoba dulu. Pokoknya anak-anak dan suami harus memuji kecantikan saya tiap hari,” pungkas dia. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Suasana Duka di Rumah Sonya Depari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler