jpnn.com - BUKU adalah sumber ilmu, semua orang juga tahu. Namun tidak semua orang lantas hobi atau hutuh membaca buku. Nanang Sukandar, seorang pedagang es cincau kelapa muda di bilangan Pajajaran Bogor merasakan manfaatnya.
Nanang gemar membaca buku berbagai bahasa asing. Berpacaran dengan wanita western hingga menjadi tour guide pun sudah ia alami semasa hidupnya, sebelum berjualan es cincau kelapa muda.
BACA JUGA: Gara-Gara Video Mesumnya, Guru Ngaji Diusir Warga
Nanang Sukandar atau Mr. Nanang sapaan akrabnya adalah pedagang es cincau berkemampuan empat bahasa asing. Ditemui Radar Bogor ditempat mangkalnya, Nanang menceritakan bahwa ia memiliki kemampuan bahasa asing yang bersumber dari hobinya membaca buku dengan bahasa-bahasa tersebut. Yaitu Inggris, Jerman, Belanda dan juga Spanyol.
Lulusan Teknik Mts ini menceritakan bahwa minatnya terhadap bahasa dunia tersebut sudah tumbuh sejak remaja. “Bayangkan saja, tanpa bahasa, tidak ada ada sebuah budaya, tidak ada ada sebuah kemajuan teknologi, semua karena sebuah bahasa,” ceritanya.
BACA JUGA: Bawa Kardus Tulisan Bom, Mahasiswi Ditahan
Sejak remaja ia sudah berasumsi bahwa bahasa sangat mendukung kemajuan teknologi di berbagai negara hingga saat ini. Sehingga kemampuannya berbahasa asing sudah mahir ketika ia lulus Mts.
“Makanya, saya terus rutin membaca buku keempat bahasa itu, saya juga otodidak mempelajari tata bahasa masing-masing, kaya verbnya, grammernya dan lain-lainnya sendiri,” ungkap Nanang.
BACA JUGA: Usai Pesta Pernikahan: Dua Tewas dan Tiga Kritis, Begini Kronologinya
Sampai pada umurnya yang ke 20, ia pun berhasil menggaet seorang wanita berkebangsaan Inggris yang sedang berlibur di Bogor. Nanang menceritakan bahwa kemampuannya itu pula yang membuat wanita tersebut terpincut kepadanya. Sehingga ia pun mengajaknya berlibur, ke beberapa kota di Jawa.
Dari pengalamannya berkenalan dengan wanita dari berbagai negara pun membuatnya mengerti perbedaan wanita Indonesia dengan wanita asing.
“Bukan merendahkan wanita dalam negeri, tapi memang dari pengalaman yang saya dapatkan, wanita bule itu wanita yang kuat, strong, dan independent,” beber Nanang.
Sayangnya, semenjak berjualan es cincau itu, ia mengaku sudah jarang menggunakan bahasa Jerman, Belanda dan Spanyol. Karena menurutnya, jarang sekali orang Bogor khususnya yang fasih berbicara ketiga bahasa tersebut.
“Kalau bahasa Inggris banyak yang bisa, saya jadi ada teman sambil melatih terus kemampuan saya, sedangkan yang lain, sudah mulai sedikit lupa karena itu, sudah tidak dibiasakan lagi,” beber Nanang. (rany puspitasari/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buku Nikah yang Diteken SDA tak Dipakai Lagi, Ada yang Baru
Redaktur : Tim Redaksi