Kisah Nama Berbau Jepang di Keluarga Bek Persebaya Hansamu Yama

Kamis, 27 Juni 2019 – 11:37 WIB
Hansamu Yama Pranata berlatih bersama Persebaya Surabaya. Foto: Persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Bek Persebaya Surabaya Hansamu Yama Pranata dan adiknya, Gatsuyadi Dwi Santoso, lahir dari keluarga Jawa tulen.

Mereka berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Namun, nama mereka berbau bahasa Jepang.

BACA JUGA: Usia Hanya Angka, Kapten Persebaya Ruben Sanadi Tetap Perkasa

Gatsuyadi Dwi Santoso biasa dipanggil Gatsuya. Tidak salah jika kemudian orang berpikir bahwa pemilik nama tersebut punya pertalian darah dengan orang Jepang.

BACA JUGA: Usia Hanya Angka, Kapten Persebaya Ruben Sanadi Tetap Perkasa

BACA JUGA: Rahasia Djadjang Nurdjaman Beri Persebaya Kemenangan Perdana

Akan tetapi, saat bertemu langsung, anggapan itu akan lenyap. Gatsuya sama sekali tak memiliki wajah oriental khas Jepang.

Kulitnya juga sawo matang. Logat bicaranya medok. Gatsuya memang bukan keturunan Jepang.

BACA JUGA: Djadjang Nurdjaman Keluhkan Jadwal Padat Persebaya

Kakaknya, Hansamu Yama, juga memiliki nama berbau Jepang. Mereka adalah anak pasangan Puji dan Endang Riwayati.

Meski lahir dari keluarga Jawa, Puji memberi nama dua anaknya dengan bahasa Jepang. Ternyata ada alasan mengapa dia melakukan hal tersebut.

’’Saya pernah dua tahun kerja di Jepang,’’ katanya kepada Jawa Pos.

Puji saat itu bekerja di pabrik tekstil dan ditugaskan ke Jepang selama dua tahun. Yakni, pada 1992 hingga 1994.

Meski tergolong tak lama bekerja di Jepang, Puji memiliki kesan mendalam selama bekerja di sana.

Begitu anak pertamanya lahir pada 16 Januari 1995, dia memberi nama Hansamu Yama.

’’Artinya, gunung yang indah. Itu karena saya pernah melihat Gunung Fuji. Indah sekali,’’ terangnya.

Gatsuya juga memiliki arti yang tak kalah indah.

’’Maknanya itu bulan yang baik. Sebab, Gatsuya lahir pada bulan Ramadan,’’ tambah Puji.

Meski memiliki buah hati dengan nama Jepang, Puji tetap percaya diri. Tetangga dan koleganya juga sudah paham.

 ’’Mereka tahu saya pernah kerja di Jepang,’’ jelasnya.

Puji memang tak ada masalah dengan nama itu. Namun, tak demikian halnya dengan buah hatinya.

Gatsuya pernah merasakan ejekan dari teman kelasnya ketika bersekolah di SMPN 2 Mojoanyar, Mojokerto.

“Orang Jawa kok namanya Jepang,’’ kata Gatsuya saat ditemui Jawa Pos.

Awalnya dia sempat minder. Namun, setelah sang kakak terkenal, Gatsuya malah pede.

’’Malah bangga punya kakak yang berprestasi,’’ tambah siswa SMA Taman Siswa Mojokerto itu.

Hansamu juga punya pengalaman unik karena namanya. Saat masuk SMP, dia dikira keturunan Jepang.

Dia bahkan terus dicecar teman-temannya mengapa punya nama khas Jepang.

’’Ya, saya jelaskan saja bapak pernah kerja di Jepang,’’ ungkapnya.

Akan tetapi, saat ditanya soal makna dari namanya, andalan lini belakang timnas Indonesia itu kebingungan.

’’Lha saya belum tahu artinya apa saat itu,’’ katanya.

Kakak-beradik itu kini terjun di dunia yang sama. Yakni, pemain sepak bola. Hansamu terlebih dahulu moncer.

Dia adalah bek timnas U-19 saat menjadi juara Piala AFF U-19 pada 2013. Sementara itu, Gatsuya saat ini berstatus kiper Bhayangkara FC U-18.

Meski begitu, dia punya keinginan mengikuti jejak sang kakak. Yakni, membela Persebaya. (gus/ali)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonek Sudah Kehabisan Kesabaran, Kapan Persebaya Menang?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler