Kisah Para Kepala Sekolah Inspiratif Nasional 2021, Sempat Ingin Mundur, Malah jadi Juara

Jumat, 03 Desember 2021 – 21:57 WIB
Guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun siswa pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Foto dokumentasi Gerakan Sekolah Menyenangkan

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah guru mendapatkan award Kepala Sekolah Inspiratif Nasional 2021 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Menariknya dari 10 besar finalis nominasi award ini, lima di antaranya kepsek yang telah menerapkan nilai-nilai, konsep dan praktik Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). 

BACA JUGA: Berbuat Tak Terpuji, Mantan Kepsek dan Guru Divonis 1 Tahun 8 Bulan

Mereka adalah Agus Triyanto dari SMKN 11 Semarang, Anik SMKN 1 Panji Situbondo, Herry Fitriadi SMKN 2 Amuntai, Esta Pinta dari SMKN 28 Jakarta dan Farida dari SMKN 1 Pringapus.

Menurut Agus Triyanto, sebagai kepala sekolah, kolaborasi dan memberikan ruang kemerdekaan kepada para guru adalah prinsip utamanya.

BACA JUGA: Soal Video Viral Pelajar Berbuat Tak Senonoh, Kepsek Zainudin Beri Pembelaan Begini

Nilai kolaborasi dia wujudkan dalam pembelajaran. Diskusi dengan guru-guru terkait perencanaan desain pembelajaran kolaboratif rutin dilakukan agar siswanya bisa menghasilkan produk. 

Guru-guru juga diberi ruang kemerdekaan untuk melakukan variasi metode pembelajaran yang kontekstual. Hal ini sesuai dengan peribahasa yang dia bawa, yaitu 'kul sinangkul ing bot repot', artinya semua beban ditanggung bersama untuk menuju suatu kebaikan.

BACA JUGA: Ini Contoh Sekolah yang Berhasil Jalankan PTM, Bahkan Kepsek Pernah Tegur Ganjar

 "Apa yang saya lakukan sebenarnya berawal dari pola mindset-nya GSM, yaitu berubah, berbagi, berkolaborasi, itu yang juga diinginkan warga sekolah,” tutur Agus Triyanto, peraih award Kepsek Inspiratif Nasional 2021, Jumat (3/12).

Sementara Anik, kepala SMKN 1 Panji Situbondo mengaku awalnya memutuskan untuk tidak ikut dalam award ini karena keterbatasan waktu.

Namun, kemudian atas dorongan dari timnya, dia tetap ikut. Dia bersama tim tetap melanjutkan pembuatan video dan naskah dengan waktu mepet di sela-sela kesibukannya menggelorakan nilai-nilai GSM di berbagai sekolah.

"Saya ingin memotivasi  guru-guru jangan setengah-setengah agar hasilnya tidak seperempat. Juara atau tidak, itu Allah yang menentukan,” ungkap Anik.

Dia mengungkapkan melalui GSM mendapat tempat yang bisa menjawab kegelisahan tentang bagaimana menjadi seorang guru. Dia telah membuktikan berdasarkan pengalaman di sekolahnya. 

Metode pembelajaran seperti project based learning (PjBL), home based learning (HBL), social emotional learning (SEL) serta praktik sederhana. Namun, bermakna dalam seperti refleksi dan bintang kebaikan sudah dilakukan di sekolahnya. 

"Dari situ saya melihat sendiri bagaimana siswa dan gurunya merasa senang mengikuti pembelajaran dan berada di sekolah," terang peraih award Kepsek Inspiratif Nasional ini.

Herry Fitriadi, kepala SMKN 2 Amuntai, Kalimantan Selatan juga merupakan pemenang award Kepsek Inspiratif Nasional 2021.

Dia baru mengenal GSM melalui pelatihan SMK non-PK yang diselenggarakan Mitra Strategis Dunia Usaha Dunia Industri Kemendikbudristek, November lalu. 

Menurut dia, belajar adalah pengalaman bukan pada hafalan karena itu perlu adanya sentuhan hati yang diperoleh dari pengalaman. 

"Ketika siswa terlibat lebih banyak dan guru berperan sebagai fasilitator yang menuntun pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, itulah makna student centred yang saya pahami," ucapnya.

Founder GSM Muhammad Nur Rizal menyampaikan gerakan sekolah menyenangkan yang mendorong guru untuk menjadi arang kehidupan bagi anak-anaknya ke depan. Guru-guru didorong tidak sekadar berprestasi sendiri layaknya lilin, karena lilin akan cepat terbakar dan mati.

Jadilah arang. Ketika hidup, arang itu akan menular ke arang lainnya sehingga akan menciptakan cahaya yang lebih terang sekaligus menghangatkan.

"Ketika kita mati sebagai arang maka akan ada arang lain yang akan meneruskan perjuangan kita," pungkas Nur Rizal. (esy/jpnn)


Redaktur : Natalia
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler