Kisah Pilu Bu Guru TK, Kaki Diamputasi, Bayi Meninggal

Rabu, 21 Februari 2018 – 00:05 WIB
Siti Zaenab, dua dari kanan, guru TK yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas saat hamil. Foto: Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo

jpnn.com - Nasib yang sungguh memilukan dialami Siti Zaenab, 29, guru TK Roudotul Mujtahidin.

Siti terlibat kecelakaan yang mengharuskannya kehilangan kaki kirinya. Tak hanya itu, bayinya yang lahir prematur kemudian meninggal dunia.
--
Duka mendalam terlihat dari warga yang hilir mudik di rumah berukuran sedang dan sederhana di Dusun Sadan Tengah, RT 2/RW 3, Desa Kalirejo, Kecamatan Sukorejo, Pasuruan, Jatim.

BACA JUGA: Tabrak Truk Bermuatan Sawit 7 Ton, Raja Tewas Mengenaskan

Pentakziah terlihat ikut berduka dengan peristiwa yang baru saja dialami si pemilik rumah rumah.

Rumah itu adalah kediaman pasutri Ijiono, 34 dan Siti Zaenab, 29. Pasangan suami istri (pasutri) ini, terlibat kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (10/2) lalu sekitar pukul 10.00, di ruas jalan nasional jurusan Surabaya-Malang. Tepatnya di Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.

BACA JUGA: Dua Kecelakaan di Ngawi, Jarak Berdekatan

Saat itu, pasutri ini berboncengan mengendarai motor Honda Vario nopol N 6905 TBN. Keduanya melaju dari arah utara ke selatan.

Sesampainya di ruas jalan tersebut, motor mereka diserempet motor pengendarai lain yang melaju dari arah bersamaan. Akibatnya, pasutri ini terjatuh.

BACA JUGA: Lagi, Tiang Listrik Jadi Korban Kecelakaan

Nahas, saat itu melintas dump truck nopol W 8519 UN muat pasir. Dump truck yang dikemudikan Sholihin, 40, asal Desa Bulusari, Kecamatan Gempol, itu melindas kaki kirinya.

Tak ayal, kaki kiri korban robek dan remuk. Korban yang tengah hamil 8 bulan itu, kemudian dilarikan ke UGD Puskesmas Sukorejo. Karena kondisi lukanya parah, korban dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang.

“Kakinya telah diamputasi hingga ujung paha,” jelas Abdul Hasan, ayah Siti Zaenab.

Penderitaan Siti –sapaan akrabnya – kian bertambah, setelah bayinya dilahirkan. Bayi berjenis kelamin pria yang diberi nama Muhammad Sahid itu, meninggal dunia setelah dilahirkan.

Jasadnya kemudian dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum desa setempat di malam harinya.

“Bayi dalam kandungannya saat kejadian kecelakaan masih hidup. Namun, begitu lahir selang beberapa hari setelah kecelakaan, akhirnya meninggal dunia,” tukasnya.

Kejadian ini sama sekali tak dibayangkan oleh Abdul Hasan dan Dariyati, istrinya. Mereka shock mendengar anaknya kecelakaan. Mereka semakin terpukul begitu mengetahui cucunya meninggal dunia.

Hasan, sapaan akrabnya kini hanya bisa pasrah. Ia berharap Siti bisa segera pulih. “Doa kami sekeluarga dan warga di kampung, semoga ia cepat keluar dari massa kritis dan sembuh kembali,” tukasnya.

Sesaat setelah kejadian kecelakaan tersebut, kerabat dan tetangganya di kampung, langsung melakukan penggalangan dana.

Uang yang terkumpul dari penggalangan dana ini, diberikan ke pihak keluarga melalui ayah korban.

“Tiap harinya tamu terus berdatangan ke rumah korban. Selain menanyakan kabar korban, juga memberi bantuan dana pula. Ini, terus berlanjut hingga sekarang. Berapa yang sudah terkumpul, belum bisa kami sebutkan,” terang Kades Kalirejo M. Husein, yang juga berkunjung ke rumah korban. (br/fun/zal/fun/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Jiwa Kecelakaan Maut di Subang Sudah 26 Orang


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler