Kisah Pilu Diko Kurniawan, Bocah Berkelamin Ganda

Rabu, 12 April 2017 – 04:39 WIB
BUTUH BANTUAN. Diko Kurniawan bersama sang ayah, Rahmad Muhammad Ali, Senin (10/4) sore. FOTO: ZAINUDDIN/RAKYAT KALBAR/JPNN

jpnn.com, PONTIANAK - Diko Kurniawan (7) memiliki kondisi yang sangat aneh.

Bocah asal Pontianak, Kalimantan Barat itu menderita kelainan, yakni memiliki dua kelamin.

BACA JUGA: Mahasiswi Cantik Sering Foto Tanpa Busana Bareng Pacar

“Diko sudah dua kali operasi. Kali ini, operasi yang ketiga,” kata Rahmad Muhammad Ali, ayah Diko kepada Rakyat Kalbar, Senin (10/4).

Dia menambahkan, pemerintah daerah sudah menanggung biaya operasi Diko.

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Amel Minta Ketemu dengan 3 Gurunya

Namun, Diko tetap membutuhkan biaya untuk perawatan pascaoperasi.

Menurut Ali, Diko sebenarnya lahir seperti bayi pada umumnya.

BACA JUGA: Teman Sekolah Menangis Histeris saat Lihat Jasad Amel

Kelainan baru terlihat ketika Diko menginjak usia tujuh bulan.

 “Ada kelamin pria, ada juga kelamin perempuan. Saya terkejut, Diko lantas saya bawa periksa ke dokter di Pontianak. Oleh dokter, Diko disarankan untuk melakukan operasi di Jakarta,” kata Ali.

Diko akhirnya menjalani operasi pertama pada 2012. Operasi itu bertujuan menganalisis gen.

Kala itu, dokter berkesimpulan bahwa Diko memiliki gen laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan.

“Hasil analisis, Diko tidak mempunyai rahim,” ucap Ali.

Ali mengatakan, biaya operasi ditanggung Jaminan Kesehatan Kota (Jamkesko).

Tiga tahun berselang, Diko kembali menjalani operasi untuk memperbaiki saluran kencing.

“Waktu itu operasi dilakukan di RSUD Soedarso,” kata Ali.

Usai operasi kedua, Diko tak menunjukkan tanda-tanda aneh.

“Dia anak yang aktif bermain layaknya anak-anak pada umumnya,” kata Ali.

Namun, keanehan muncul sepekan terakhir. Diko tak lagi pipis dari “pistol” melainkan dari alat vital perempuannya.

Padahal, dokter sudah menutup kelamin perempuan Diko pada operasi kedua.

“Saya lihat ada yang berubah, dia kencing tidak dari penisnya. Tapi dari lubang perempuannya,” beber Ali.

Ali lantas berkonsultasi dengan dokter. Hasilnya, jahitan operasi ternyata lepas.

“Tanggal 25 April 2017,Diko harus dioperasi lagi. Selain penutupan alat kelamin perempuan, dokter juga ingin menurunkan buah zakarnya,” kata Ali. 

Diko harus mendapat perawatan di rumah sakit pada 24 April mendatang.

Biaya operasi telah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Pontianak.

Namun, Ali merasa resah karena tak bekerja dalam setahun terakhir.

“Saya khawatir biaya kebutuhan selama menjalani masa perawatan pascaoperasi. Seperti obat-obatan yang tidak ditanggung. Makanya saya dan keluarga ingin mencari donatur yang berbaik hati,” ucapnya.

 “Saya tidak punya pilihan. Karena harus bertanggung jawab sebagai orang tua, meskipun harus mencari galangan dana, saya terus ikhtiar. Operasi ini sangat perlu untuk masa depan Diko,” ujar Ali.

Pembaca yang ingin membantu bisa menghubungi Ali melalui nomor 082148839071.

Pembaca juga bisa mengirimkan donasi ke rekening Bank Mandiri dengan nomor 14600102730970 atas nama Rahmad Muhammad Ali. (Deska Irnansyafara, Iman Santosa)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjadi Lagi, Malaysia Berani Klaim Wilayah Indonesia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler