jpnn.com, NUNUKAN - Ketegangan antara Indonesia dan Malaysia kembali terjadi.
Kali ini, penyebabnya adalah video yang diunggah pemilik akun Facebook Pulau Sebatik Malaya pada 8 April lalu.
BACA JUGA: Waduh, Patok Batas Indonesia-Malaysia Hilang
Dalam video berdurasi 18 detik itu terlihat beberapa orang bercakap-cakap.
Salah satu orang di video itu mengklaim Aji Kuning masuk wilayah Malaysia.
BACA JUGA: Diam-diam, Pak Jokowi Kirim Bantuan ke Perbatasan
“Perkampungan Aji Kuning ini termasuk perkampungan Sungai Melayu. Jadi siapa yang tinggal di kampung itu akan terombang-ambing,” ujarnya sebagaimana dilansir Radar Nunukan, Senin (10/4).
Pemilik akun Facebook Pulau Sebatik Malaya juga menulis status yang sangat tegas.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Anak-Anak di Perbatasan Ini Minta Tas
“Pernahkah Anda atau mengetahui atau terdengar cerita Kampung Aji Kuning di Pulau Sebatik? Apabila tanya sahaja (saja) mereka menjawab kampung itu kepunyaan Indonesia. Sebenarnya tidak! Aji Kuning adalah kepunyaan Malaysia. Kami di Aji Kuning menagih pembangunan dan penambahbaikkan keseluruhannya,” tulisnya.
Saat dikonfirmasi, pemilik akun tersebut mengatakan, Aji Kuning memang milik Malaysia.
Menurut dia, letak Aji Kuning wilayah Malaysia dilihat batu sempadan atau sering disebut patok tiga di Desa Aji Kuning.
“Lihat batu sempadan (patok perbatasan) dan harus lebih diketahui sejarahnya terkait wilayah perbatasan ini,” katanya.
Dari pantuan di lapangan, Desa Aji Kuning tepat di patok tiga.
Banyak warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah itu.
Terpisah, Camat Sebatik Tengah Junaidi yang dikonfirmasi mengatakan, Desa Aji Kuning telah menjadi bagian Indonesia.
Menurutnya, pihak yang nekat mengklaim Desa Aji Kuning milik Malaysia berarti tidak mengetahui kondisi wilayah perbatasan.
“Tiap garis perbatasan telah diberikan tanda patok, bahkan ada TNI yang telah menjaga, terutama di patok tiga Aji Kuning,” kata Junaidi saat dikonfirmasi, Senin (10/4).
Namun, pihak yang lebih memahami garis batas negara adalah Satgas Pamtas.
Selama ini, Satgas Pamtas memang bertugas menjaga garis batas negara.
“Sudah ditentukan kedua negara untuk garis perbatasan, tidak perlu lagi ada yang saling mengklaim,” ujar Junaidi. (nal/eza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Protes Lahannya Ditanami Karet oleh WNI
Redaktur & Reporter : Ragil