jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Nasib yang dialami Jumiati sungguh menyesakkan. Sudah 3,5 tahun wanita 23 tahun itu menghabiskan hari-harinya dalam pasungan.
Keluarga terpaksa melakukan hal itu karena Jumiati sering mengamuk jika keinginannya tak dipenuhi.
BACA JUGA: Nyolong Kotak Amal di Masjid Polres, Alasannya Melas Banget
Situasi itu bertolak belakang dengan kehidupan Jumiati saat masih duduk di bangku SMA.
Saat itu, warga Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat Kobar (Kobar) itu merupakan salah satu siswi berprestasi.
BACA JUGA: Polisi Penganiaya Siswa SD Itu Bakal Dihukum Sangat Berat
“Pernah ditawari beasiswa untuk masuk ke Universitas Antakusuma (Untama). Namun, dia keburu sakit sebelum sempat melanjutkan pendidikan,” kata Sarnin, ibu Jumiati, Rabu (26/7).
Dia menambahkan, sekitar 3,5 tahun lalu Jumiati pergi ke Palangka Raya untuk menemui ayahnya.
BACA JUGA: Slamet Mau Kelabui Petugas Lapas, Eitt... Kena Deh!
Sebab, ayah dan ibunya memang sudah bercerai. Dua hari setelah pulang, Jumiati mendadak demam.
Sejak saat itu, Sarnin dan saudara-saudaranya melihat Jumiati berubah.
“Setelah sakit dua hari dia seperti orang lupa ingatan. Kadang lari keluar rumah sampai ditangkap warga. Kalau sudah keluar rumah bisa tiga hari nggak pulang-pulang. Makanya kAMI pasung demi keselamatan dia juga. Sebab, dia sering ngamuk-ngamuk, pecahin kaca jendela sampai mukulin orang,” ucap Sarnin.
Dia mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menyembuhkan Jumiati.
Misalnya, membawa Jumiati ke dokter ahli saraf hingga rukyah.
Namun, semua usaha itu ternyata tak membuahkan hasil manis.
“Kami berharap pemerintah dapat segera membantu untuk pengobatan. Sebab, kami di sini hanya tinggal berdua dan keterbatasan biaya untuk pengobatan,” ujar Sarnin.
Sarnin mengaku tak memiliki niat menyiksa saat memasung Jumiati.
“Kami memasung semata-mata hanya ingin menjaga anak kami dari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, kabur dari rumah dan mengamuk di tengah masyarakat umum,” tuturnya. (vin/c3/abe/nto)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Hajar Murid SD, Begini Permintaan Maaf Polda
Redaktur & Reporter : Ragil