Kisah Ruhut Tempel SBY Karena Mau Jadi Presiden

Kamis, 26 Juni 2014 – 17:03 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengungkap cerita awal Ruhut Sitompul loncat dari partai Golkar ke Partai Demokrat tahun 2004.

Dijelaskan Max, pada tahun 2004 politikus Demokrat Adjie Massaid (Alm) datang menyampaikan keinginan Ruhut bergabung ke Demokrat. Hal itupun ditanggapi positif dan disampaikan ke Hadi Purnomo sebagai Ketum Partai Demokrat.

BACA JUGA: KPK Periksa Beberapa Saksi di Palembang

"Pada waktu itu SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah mau jadi presiden. Nah loncat dia dari Golkar karena mau nempel SBY di Demokrat yang mau jadi Prasiden," kata Max dalam sebuah diskusi bertajuk konflik internal partai jelang pemilu presiden di DPR RI, Kamis (26/6).

Langkah politik yang ditempuh Ruhut dengan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengingatkan Max pada peristiwa awal mula Ruhut loncat dari Partai Golkar dan bergabung ke Partai Demokrat.

BACA JUGA: 13 Hari Menentukan, Jokowi Tetap Ungguli Prabowo

"Kejadiannya sama seperti sekarang, ketika SBY sudah mau lengser Ruhut loncat ke Jokowi. Bagi dia (Ruhut) Jokowi mau jadi presiden berikutnya. Anda tahu Pak Suadi Marasabesy sudah ke Jokowi-JK, tapi pilihan mereka ke sana merupakan kata hati dan bersifat silent. Gak ada gejolak-gejolak seperti yang dibuat Pak Ruhut, harus deklarasi dan lain sebagainya," jelas Max.

Langkah politik Ruhut mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-JK juga dipandang lucu  Anggota Komisi I DPR itu. Pasalnya, deklarasi yang akan dilakukan Ruhut saat itu ketika Fraksi Demokrat di DPR sudah melakukan deklarasi mendukung Prabowo-Hatta.

BACA JUGA: JK: Tambahan Harta Bukan Karena Jadi Pejabat Negara

"Dan besoknya dia bikin stetment bahwa yang mendukung Prabowo-Hatta adalah caleg gagal, yang tidak dapat tempat lagi di DPR yang mugkin akan mendapat tempat di BUMN atau mungkin jadi menteri. Saya berfikir teman saya ini kok jadi begini," singkat Max.

Namun, Ruhut sudah dapat ganjaran dari fraksinya di DPR karena menyebut mendukung Jokowi-JK setelah mengaku dapat restu SBY. Mantan pengacara itu pun dibuang dari komisi III DPR ke komisi VI.

Bahkan, hari ini SBY juga menegur Ruhut lewat SMS atas pernyataan yang membawa-bawa nama SBY saat mendukung Jokowi-JK. (Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Kekayaan Bertambah, JK: Itu karena Usaha


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler