SEBUT saja Cantik (16) - nama samaran. Siswi kelas XI salah satu SMK swasta di Kota Bengkulu itu merupakan korban perkosaan yang dilakukan tiga pria di salah satu tempat pencucian mobil. Kini Cantik berubah menjadi pendiam, murung, dan takut keluar rumah.
FAZLUR RAHMAN - Kota Bengkulu
BACA JUGA: Tinggalkan Warisan Race & Care untuk Surabaya
AIR mata kesedihan tak mampu dibendung keduaorang tua Cantik, saat Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) menyambangi kediaman putri kedua dari lima bersaudara tersebut.
Tinggal di rumah berdinding papan di kawasan Kelurahan Betungan, Sm, ayah Cantik tetap berusaha tegar menghapi kenyataan yang menimpa anaknya tersebut. “Ya ini kan namanya musibah,” ujar Sm.
BACA JUGA: Terbongkar! Sudah Setahun Seranjang, Ternyata sama-sama Perempuan
Diterangkan Sm, ia dan istrinya sama sekali tak mendapat firasat apapun terkait peristiwa pemerkosaan yang menimpa anaknya tersebut. Menurutnya, selama ini Cantik memiliki kepribadian yang pendiam, dan lebih banyak berada di rumah ketika pulang sekolah.
Kendati demikian, sesekali Cantik juga sering pergi ke warung atau ke rumah temannya mengerjakan tugas sekolah.
BACA JUGA: Kisah Hebat di Balik Gelar Ganda Paduan Suara Anak Indonesia di Italia
Namun setelah peristiwa pilu itu terjadi, saat ini Cantik lebih banyak mengurung diri di dalam kamar tidurnya. Bahkan ia pun tidak mau lagi keluar dari rumah dan merasa takut. “Ada di dalam (Cantik, red), saat ini lebih banyak di dalam kamar saja,” terang Sm.
Diceritakan Sm, Cantik dan Upik (16)—nama disamarkan, sudah lama berteman, semenjak duduk di bangku kelas 7 SMP.
Namun selama 4 tahun berteman itu, belum pernah sekalipun Cantik menginap di rumah Upik. “Entah mengapa malam itu tiba-tiba Upik datang mengajak anak saya menginap di rumahnya. Selama ini malah tidak pernah. Ya karena dia ini teman lama, dan juga saya belum kenal aslinya Upik itu, kami mengiyakan saja,” kata Sm. Ia pun tak menyangka kalau malam itu adalah malam naas bagi anaknya.
Setelah mengumpulkan kronologis peristiwa yang terjadi, Sm pun berkesimpulan bahwa Upik juga harus ditetapkan sebagai tersangka. Ia mengaku akan terus berjuang untuk meminta keadilan.
“Saya tidak tenang sampai kapanpun, kalau Upik tidak jadi tersangka. Dia yang membawa anak saya, dan dibawa ke pelaku, dan pelaku bilang ada janji uang akan diberikan pada Upik, kalau berhasil membawa anak saya,” ungkap Sm.
Sm semakin kesal, setelah merasa Upik banyak menutup-nutupi beberapa hal di balik peristiwa pemerkosaan yang menimpa anaknya. Ia pun meminta teman anaknya itu untuk jujur dan memberikan keterangan sebenarnya. Terlebih lagi, pihaknya sudah mengamankan barang bukti dan juga keterangan yang berbeda dengan keterangan yang diberikan oleh Upik, terkait kronologis kejadian itu.
“Saat ini saya masih menunggu dulu sejauh mana penyidikan yang ditangani polisi ini berjalan. Apakah hanya sebatas ketiga para pelaku pemerkosa itu saja atau ada lagi. Kalau bertemu dengan keluarga Upik itu, saya tidak mau. Saya udah eneg sama mereka,” gerutu Sm.
Sementara, terkait kejadian ini Sm bersama istrinya berharap agar anaknya cepat melupakan peristiwa ini, dan kembali fokus mengejar pendidikan setinggi-tingginya. Sementara, sang anak belum diketahui apakah ingin melanjutkan sekolah atau tidak.
“Belum tahu apakah dia masih mau sekolah lagi atau tidak. Untuk saat ini, biarlah anak saya ini di rumah saja. Biar mata saya bisa mengawasi dan menjaganya, dan saya berharap ada bantuan dari pemerintah agar anak saya bisa mengenyam pendidikan sampai kuliah, dan melupakan masa suramnya ini,” demikian Sm. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Padukan Keajaiban Alam dengan Kengerian dan Keramahan
Redaktur : Tim Redaksi