Kisah Suami Punya Banyak Istri, Semua Tukang Pijat Alias Terapis

Selasa, 28 Juni 2016 – 07:10 WIB
Ilustrasi. GILANG/RADAR SURABAYA

jpnn.com - HOBI yang keterusan ternyata bisa menjadi prinsip hidup seseorang. Itulah yang terjadi pada Donwori, 60. Berawal dari hobi pijat, Donwori akhirnya selalu mencari istri-istri yang pandai memijat. Terutama, yang profesinya tukang pijat alias terapis

Bagi Donwori punya istri tukang pijat itu banyak manfaatnya. Pertama, dia sendiri yang dipijat dan dipastikan tidak mengeluar­kan biaya pijat. Kedua, Donwori tak perlu memberi uang kepada istri­-istrinya terlalu banyak. Alasannya selama ini mereka sudah bisa mencari uang sendiri dengan pekerjaan tukang pijat. 

BACA JUGA: Top! Warga Bakal Dilarang Merokok Sembarangan

Nah, yang ketiga, Donwori mengaku seringkali kecipratan rezeki bila pelanggan istrinya banyak.

”Alhamdulillah saya nikah lima kali dan tidak satu pun istri yang minta aneh­-aneh ke saya. Duanya nikah sah dan ketiganya siri,” kata Donwori. Kelima istri tahu kalau suami mereka punya lima istri. Namun, kelima istrinya belum pernah bertemu secara langsung.

BACA JUGA: Sambut Para Malaikat, Warga Rame-rame Nyalakan Obor, Nih Fotonya

”Saya ini jujur, kalau lagi bareng istri-istri saya yang lain,” kata bapak sembilan anak itu dengan bangga.

Donwori menceritakan awal mula mempunyai lima istri dengan profesi yang sama tersebut. ”Ibu saya itu pintar mijet, tiap malam mau tidur saya dipijat. Terus waktu di Surabaya ngekos saya tidak bisa tidur karena tidak ada yang mijeti. Akhirnya, pijat ke tetangga kosan yang kini jadi istri pertama saya,” kata warga Kenjeran tersebut.

BACA JUGA: Pastikan 10 Wiskul Favourit Ini Jika Anda ke Surabaya

Waktu itu, istri pertamanya sudah tua. Donwori berumur 20 tahun dan istri pertamanya umur 49 tahun. Istri pertamanya sudah menopouse sehingga tidak bisa hamil lagi. Dengan izin istri pertama itu, Donwori akhirnya menikah lagi supaya bisa mendapatkan keturunan.

“Saya nikah dengan orang biasa, kalau mau tidur dia tidak mau mijeti. Ada aja alasannya capeklah, ngantuk. Akhirnya saya cerai,” kata pria yang bekerja sebagai sopir truk itu.

Donwori pun akhirnya kembali ke pelukan istri pertama. “Sejak itu saya fanatik nikah dengan tukang pijat. Saya ini kerjanya gampang capek, jadi butuh wanita yang pandai mijatnya. Akhirnya, saya menikah dengan saudara istri yang pandai mijet juga,” kata Donwori. 

Pernikahan itu digelar secara siri karena wanita itu tidak mau menikah secara sah. “Umurnya juga lebih tua. Sekitar Rp 40 tahun,” kata dia.

Lima tahun menikah, istri pertamanya meninggal. Donwori pun akhirnya sering pergi untuk nyopir ke luar kota. Yang namanya sopir di mana-mana mampir, maka di situ pula Donwori mencari tukang pijat dan akhirnya dinikahinya. 

“Mayoritas sih janda. Tapi saya tidak peduli. Rasanya sama saja yang penting bisa mijeti saya,” kata Donwori. Istri ketiganya adalah janda di Serang Banten. 

Istri keempat yang juga tukang pijat tinggal di Kediri. “Istri kelima nikah sah, ya hanya orang sekitaran Surabaya, di kawasan Sidotopo. Ini saya mau nambah lagi istri yang keenam. Mau saya nikahi sah,” kata Donwori di sela-sela sidang poligami di Pengadilan Agama Klas 1A Surabaya, kemarin.

Pernikahan yang keenam itu direncanakan sah karena Donwori merasa bahwa janda muda tersebut sangat baik hati dan cantik.

”Dari semua istri yang saya nikahi, hanya dia tukang pijat yang cantik. Kerjanya di spa plus-plus. No problem pokoknya dia kan tukang pijat,” kata Donwori tertawa terbahak bahak. (umi hany/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Caranya Menyambut Para Malaikat yang Turun ke Bumi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler