jpnn.com - MASALAH kebersihan daerah sensitif kewanitaan sangat penting. Jangan sampai karena kurang menjaga kebersihan anunya, seorang istri punya perkara dengan suami, bahkan berujung ke Pengadilan Agama.
Fatimatuz Zahroh, Radar Surabaya
BACA JUGA: Bawa Alat Peledak, Dua Pengunjung Borobudur Diamankan
Sebut saja Karin (32). Dia harus melakoni urusan di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Selasa (2/2) kemarin, mengurus berkas pendaftaran cerai yang diajukan sang suami, sebut juga Donwori (39).
Alasan Donwori mengajukan cerai lantaran masalah pribadi. Memang masih seputar urusan ranjang. Namun, yang satu ini bukan masalah proses, gaya bercinta atau durasi waktu. Kepada Radar Surabaya, Donwori mengatakan, persoalannya adalah alat alias sarananya.
BACA JUGA: Ormas Islam Kecam Festival Daging Babi di Semarang
Menurut Donwori, dirinya tidak nyaman ketika menunaikan tugasnya menafkahi Karin, lantaran sang istri tersebut sering mengeluarkan bau tidak sedap.
"Sebenarnya sudah lama saya rasakan. Tapi, saya mulai risih setahun belakangan. Memang masih ada beberapa masalah lagi, tapi itu faktor yang penting," ungkapnya sambil menunggu pendaftaran cerai bersama sang paman.
BACA JUGA: Mau Bayar Pajak Kegiatan Dana Desa, Uang Rp 52 Juta Melayang Disambar Jambret
Menurut Donwori, bau tak sedap dari onderdil istrinya itu sangat mengganggunya saat bercinta. Bahkan ibarat makan, saat menu sudah siap santap, dirinya langsung kehilangan selera karena ternyata menunya sudah basi.
Saat ditanyakan ke Karin, sang istri mengaku hal itu disebabkan karena keputihan yang kerap dideritanya. Si Putih itu biasa muncul kalau dia kecapaian, terlalu banyak pikiran atau stres.
Memang, Donwori sudah menyarankan Karin untuk berobat demi keharmonisan bersama. Bahkan, mereka juga melakukan pengobatan herbal atau alternatif lain karena dikhawatirkan sang istri mengidap penyakit di dalam rahim. "Tapi, tetap nggak ada perubahan,” ujarnya.
Setelah diamati, Donwori baru sadar kalau Karin terbiasa hidup kurang bersih. Seperti mandi sekali sehari, jarang ganti pembalut saat menstruasi, sampai ketahuan kalau Karin juga jarang ganti pakaian dalam.
Donwori sudah beberapa kali mengingatkan istrinya untuk lebih menjaga kebersihan, namun hal itu malah kerap memicu cekcok karena Karin merasa tersinggung. "Saya cuma mengingatkan, eh, dia malah tersinggung," katanya.
Karena sudah jengkel dan tidak mempan diingatkan, Donwori pun memilih membiarkan perilaku Karin yang kurang bersih. Imbasnya membuat Donwori makin tidak mood untuk menyentuh istrinya itu. Pasalnya, bau menyengat dari organ intim Karin selalu membuatnya mual dan ilfil.
Gara-gara itu, Donwori kini jarang membelai Karin. "Saya pernah dipanggil mertua gara-gara dia menuduh saya tidak mesra lagi. Tapi saya kan nggak bisa ngomong jujur," ucap Donwori.
Gara-gara anu istrinya bau, Donwori yang merupakan warga Siwalankerto itu terpaksa ingin mengakhiri kebahagian rumah tangganya. (*/jay/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 25 Nyawa Melayang Karena DBD
Redaktur : Tim Redaksi