Kisah Suami yang Ucap Janji di Depan Jenazah Istri Tua, Istri Mudanya Sewot

Senin, 07 September 2015 – 08:32 WIB
Ilustrasi. Radar Surabaya.

jpnn.com - JANJI Donwori ketika istri pertamanya, Karin, meninggal, adalah menyekolahkan kedua putrinya. Tak tanggung-tanggung, di depan jenazah sang istri tua, pengusaha bisnis percetakan asal Gubeng, Surabaya itu berjanji akan menyekolahkan putri-putrinya sampai meraih gelar doktor (S3). Namun, niat baik Donwori itu bikin Sephia, 40, istri keduanya sewot. 

 

BACA JUGA: Timbun Solar di Gudang, Dua Pria Ditangkap

UMI HANY AKASAH, Radar Surabaya

--------------------------------------------------------

BACA JUGA: Panik Lihat Gumpalan Asap, Pendaki Tewas Terpeleset di Lereng Bukit


Sebagai istri kedua, Sephia mengaku sangat sakit hati karena seluruh harta suaminya habis dilalap untuk biaya kehidupan dua anak tirinya. 

"Anak-anak bapak (Donwori, Red) yang pertama sok elit. Kuliah S1 hingga S3 saja di luar negeri. Dan itu semua pakai uang bapaknya.  Enggak ada yang pakai duit sendiri. Sebulan habisnya bisa ratusan juta. Sekolah di luar negeri kan mahal," curhat Sephia di sela sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Jalan Ketintang Madya, Kamis lalu (3/9).

BACA JUGA: Kejam! Istri Durhaka Ini Suruh Selingkuhan Bunuh Sang Suami

Awalnya, Sephia mengaku tidak komplain atas keinginan Donwori untuk menyekolahkan kedua anaknya hingga sukses. Baginya, itu tanggung jawab Donwori sebagai bapak yang baik. Apalagi ia sudah berjanji pada almarhum istri pertamanya. Janji tersebut disampaikan di depan jenazah  Karin.

Karin meninggal tahun 2000. Waktu itu, kedua anaknya masih sekolah di jenjang SMP dan SMA. Empat tahun kemudian, Donwori menikah lagi dengan Sephia yang ketika itu berstatus janda. Meski sudah menikah, Sephia tidak punya anak. Makanya itu, Sephia menerima kedua anak Donwori dengan sangat senang. Akhir tahun 2006, lahirlah anak pertama Sephia vs Donwori. 

Menurut wanita yang tinggal di kawasan Gubeng itu, bukan persoalan sekolah di luar negeri yang membuatnya sakit hati. Akan tetapi, biaya kuliah anak -anaknya yang membuat keluarga itu kantongnya menjadi kosong. 

Sebab, gaji Donwori sebagai dosen PNS di salah kampus ternama, tidaklah cukup. Karena gajinya habis untuk biaya kuliah anak-anaknya. Mulai dari apartemen, biaya kuliah, dan kehidupannya, semua hanya mengandalkan kiriman dari Donwori. 

Untuk biaya apartemennya saja, sebulan sebesar Rp 20 juta. Sedangkan biaya kuliahnya per semesternya mencapai Rp 30 juta. "Belum lagi untuk hidup. Ini anak dua lho yang dibiayai, apa ndak butuh uang Rp 100 juta lebih sebulan," tegasnya. 

Sephia juga tidak berani terlalu komplain atas keinginan Donwori untuk menyekolahkan anak-anaknya. Akan tetapi, untuk membiayai kedua anaknya kuliah tersebut, dia harus menjual keenam rumahnya. Sementara harga satu rumah bisa mencapai Rp 3 miliar. Bahkan, untuk biaya sekolah kedua anak dari istri pertamanya itu, Donwori sudah menghabiskan Rp 18 miliar. 

Belum lagi uang dari gaji dan bisnis Donwori dalam percetakan.  Juga banyak yang masuk ke biaya pendidikan anak-anak dari istri pertamanya.

Sephia merasa sakit hati dan akhirnya memutuskan menggugat cerai Donwori.  Karena ternyata, Donwori hanya menyekolahkan kedua anak dari  istri pertamanya saja. Sedangkan, anak ketiga yang tidak lain anak pertama Sephia vs Donwori, tidak mendapatkan jatah sekolah. "Alasannya harta sudah habis. Lha kok anakku gak dibuat adil seperti ini," tegas Sephia yang juga berprofesi sebagai dosen. (*/opi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Artis, Model, kok Layani Hidung Belang? Ini Jawaban Anggita Sari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler