Kisah Sukses Jebolan UT Penerima Beasiswa Penuh di Eropa, Usia Bukan Halangan

Senin, 31 Mei 2021 – 20:17 WIB
Jebolan mahasiswa Universitas Terbuka (UT), Yulianti Suryawardhani Yudo, yang kini menempuh S2 di Universitas Portugal. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswi jebolan Universitas Terbuka (UT), Yulianti Suryawardhani Yudo menceritakan kisah suksesnya mendapat beasiswa penuh kuliah di Eropa.

Menurut mahasiswi S2 di Universitas Portugal itu kesempatan akan datang bagi mereka yang mau berusaha, asal tidak mudah menyerah.

BACA JUGA: Begini Kehidupan Keluarga Penerima Beasiswa Asal Indonesia Melewati Pandemi di Australia

"Saya rajin membaca informasi kesempatan beasiswa ke luar negeri setelah lulus dari UT," ungkap Yanti, sapaan akrabnya dalam kegiatan Halalbihalal UT dengan bank mitra dan mahasiswa penerima beasiswa secara daring, Senin (31/5).

Dia mengatakan bahwa apa yang diraihnya saat ini bukannya tanpa suka duka. Di awal mencari beasiswa, banyak lembaga beasiswa yang mensyaratkan batas usia maksimum tidak boleh melewati 30 tahun. Sementara usianya saat itu sudah lebih dari 32 tahun. Namun, dirinya tidak menyerah. 

BACA JUGA: 86 Anak Awak KRI Nanggala 402 Mendapat Beasiswa Unggulan hingga Sarjana

"Saya baca lagi, kok ada beasiswa dari Erasmus Mundus dari Eropa yang tidak mencantumkan batas usia maksimal. Maka di sinilah saya sekarang," ujar mahasiswi lulusan Sastra Inggris 2014-2017 UT tersebut. 

Oleh karena itu, penerjemah di SDI Media itu memotivasi para mahasiswa untuk tidak pernah menyerah meraih pendidikan terbaik.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Siapkan 9 Jenis Beasiswa Vokasi, Syarat Lebih Mudah, Peluang Besar

Yanti juga menekankan agar mahasiswa tidak mengabaikan kesempatan yang datang.

"Kesempatan bisa muncul kapan saja di mana saja. Makanya kita harus memaksimalkan kesempatan yang terbuka. Harus ada rasa ingin tahu dan semangat mengejarnya," tegasnya.

Dia mengaku banyak terbantu kuliah di luar negeri saat ini karena metode pengajaran (platform) yang digunakan di UT serupa dengan yang dilakukan di Portugal. 

"Platform daring UT juga digunakan di universitas lainnya di luar negeri. Jadi saya sendiri di Portugal sudah tahu lebih dulu dari teman lainnya karena ini digunakan di UT sebelumnya," tuturnya.

Sementara itu, Rektor UT Prof Ojat Darojat dalam kesempatan yang sama menyatakan apresiasinya kepada para lembaga perbankan yang menjadi mitra.

Dikatakannya, UT menjadi satu-satunya yang menerapkan pendidikan jarak jauh (PJJ) telah menjembatani mahasiswa untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa terkendala lokasi, biaya, kondisi geografis, waktu dan kendala lainnya.

"Mahasiswa UT tidak hanya didominasi mereka yang sudah bekerja tetapi saat ini sudah meningkat signifikan trennya yaitu mereka yang fresh graduate baik SMA maupun SMK, termasuk mahasiswa yang menerima CSR dari ketiga bank ini yakni BRI, BTN dan Mandiri," tuturnya. 

Prof Ojat juga meminta para mahasiswa agar bisa lulus dengan meraih predikat terbaik dan nantinya menjadi lulusan yang mandiri dan berguna di masyarakat. 

Sementara itu, Branch Manager BTN Kantor Cabang Ciputat Benny Bratawan Budi Anggoro memberikan penghargaan yang tinggi kepada UT atas kerja sama yang telah terjalin selama ini.

Menurutnya, kemitraan ini akan mendorong terciptanya generasi penerus yang memiliki kompetensi mumpuni di segala bidang. 

"Semoga kerja sama dengan UT akan berjalan lebih baik lagi ke depannya," ujarnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler