Kisah Wahono, Tersangka Teroris yang Gagal Menikah dan Digantikan Adiknya

H-1, Meralat Nama Pengantin Pria ke Penghulu

Sabtu, 25 September 2010 – 06:19 WIB
Wahono alias Bawor salah satu tersangka teroris dari Lampung, yang telah di amankan oleh Densus 88 karena diduga sebagai pemasok senjata api kepada pelaku perampokan di Medan beberapa waktu lalu. Dia gagal menikahi Siti Alianti (31). (foto: Radar Lampung)

Ketika ditangkap Densus 88 pada Selasa pagi lalu (21/9) karena diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan, Wahono sebenarnya akan menikah keesokannyaAkhirnya, pernikahan tetap dilaksanakan

BACA JUGA: Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (3-Habis)

Tapi, posisi Wahono digantikan adiknya.
 ------------------------------ ------------
 Handy Setyo B., Bandar Lampung
 ------------------------------ ------------

Kemarin siang (24/9), suasana di sebuah rumah di Jalan Pulau Seribu A No 21, Sukarame, Bandar Lampung, terlihat dipadati beberapa orang
Di depan rumah bercat hijau itu, ada sebuah tenda yang layaknya dipasang di rumah-rumah yang akan punya hajat

BACA JUGA: Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (2)

Juga, sudah ada panggung berukuran sekitar 4 x 4 meter.

Siang itu, terlihat lima anak sedang bermain di panggung tersebut
Di dalam rumah sederhana itu, tampak enam wanita (kebanyakan sudah ibu-ibu) sedang sibuk menyiapkan berbagai keperluan

BACA JUGA: Anak-Anak Korban Permainan Pistol-pistolan di Padang (1)

Ada yang memasak, ada yang mengguntingi tisu, dan ada yang menyiapkan kue di dalam kotakBerbagai persiapan tersebut dilakukan untuk acara resepsi pernikahan pasangan pengantin Teguh Subagio, 25, dan Siti Alianti, 31, yang dilangsungkan besok (26/9)

"Silakan masuk Mas," kata Siti kepada Radar Lampung (Group JPNN) kemarin siangSiang itu, sang suami, Teguh, sedang bekerja"Suami saya bekerja di rumah sakit umumKebetulan, masih belum bisa ambil cutiJadi, setelah akad nikah, langsung bekerja," ujar Siti lantas tersenyum bahagiaTeguh dan Siti melangsungkan akad nikah pada Rabu lalu (22/9)Sebenarnya, yang menjadi pengantin pria pada akad nikah itu bukanlah Teguh, tapi Wahono, 31Teguh adalah adik Wahono

Sehari sebelum akad nikah dilangsungkan (21/9), tepatnya saat pagi, Wahono ditangkap tim Densus 88 di LampungDia diduga terlibat perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus laluWahono berperan memasok senjata api yang digunakan dalam perampokan tersebut"Awalnya, saya tidak tahu kalau (Wahono) ditangkapSaya tahu dari paman WahonoDia datang ke rumah untuk mencari Wahono karena tidak pulang-pulang sejak sehari sebelumnya," ungkap SitiKetika menceritakan hal tersebut, tak tampak kesedihan di wajah Siti

Akhirnya, hari itu pula diketahui bahwa Wahono ditangkap Densus 88Keluarga pun shock mendengar kabar tersebut"Ya kami bingung ajaAkad nikah akan dilangsungkan besoknya, tapi yang laki-laki tidak adaApalagi, seluruh undangan sudah disebar," cerita SitiHari itu juga (21/9) keluarga Wahono mendatangi kediaman Siti dan menjelaskan kejadian sebenarnyaLalu, setelah melalui musyawarah keluarga, diputuskanlah Teguh Subagio menggantikan sang kakak.

Kebetulan, Teguh maupun Siti sama-sama tidak berkeberatanLangkah selanjutnya, keluarga Teguh mendatangi penghulu untuk memberi tahu perubahan nama pengantin pria"Hari Selasa (21/9) pukul empat sore baru diberi tahu bahwa pengantin prianya diganti," kata Darmi, 50, penghulu Sukarame yang menikahkan Teguh-SitiAkhirnya, akad nikah pun dilaksanakan sesuai jadwal undangan yang disebarPasangan tersebut mengikat ijab kabul di kediaman SitiSaat itu, pengantin pria datang dengan 20 anggota rombonganMereka mencarter angkotPernikahan keduanya dilakukan secara sederhana pukul 09.30 dan selesai pukul 10.00 WIB.

Bagaimana Siti menyikapi pernikahannya yang akhirnya bersanding dengan pria pengganti itu" Dia tampak santai"Jodoh saya mungkin Teguh, bukan Wahono," katanyaDia menambahkan, sebelum akad nikah, dirinya menegaskan kepada Teguh bahwa pernikahan itu harus diniati untuk selamanyaJadi, tidak sekadar menutupi malu karena undangan telanjur disebar"Saya tegaskan kepada Teguh, jika pernikahan tersebut hanya untuk satu dua hari, mending nggak usahTeguh pun setuju," paparnya.

Siti tidak mengetahui bahwa Wahono terlibat masalah pidana"Kebetulan, saya memang tidak suka pacaranKalau memang suka, datang ke rumah dan berbicara kepada orang tua sayaJika orang tua saya setuju, saya juga setuju," bebernya"Saat itu, Wahono terlihat baikMasak kalau orang baik saya tolak MasTapi, kalau tahu dia ada masalah, saya juga tidak mau lah Mas," ujarnya lantas tersenyum

Kini, setelah melangsungkan akad nikah, Siti mengaku merasa bahagiaSaat ditanya apakah dirinya dan sang suami akan pindah setelah resepsi, dia menyatakan akan tinggal di kediamannya sampai bisa membangun rumah sendiri"Ini rumah orang tua saya MasSaya dan suami saya tinggal di siniMemang ini permintaan saya kepada suami sayaTapi, jika nanti sudah bisa membangun rumah sendiri, mungkin akan pindahMohon doanya Mas," ungkapnya.

Di bagian lain, kediaman Wahono di Jalan Imam Bonjol, Gang Durian 2, Gedong Air, Tanjungkarang Barat (TkB), terlihat sepiNamun, wartawan koran ini disambut NariaPerempuan yang sudah terlihat sepuh itu adalah ibu WahonoKetika diberi tahu bahwa sang menantu, Siti, sudah bisa menerima Teguh Subagio sebagai suaminya, Naria pun tersenyum"Syukurlah kalau begituItu yang kami harapkan," katanya(jpnn/c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Kerja tanpa AC, Hemat Listrik 33 Ribu Kwh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler