Kisah Warsono dan Suci Ini Sangat Penting Diketahui Warga yang Ogah Divaksin

Minggu, 08 Agustus 2021 – 19:23 WIB
Warsono saat melakukan vaksinasi COVID-19. Foto: ANTARA/dokumentasi pribadi

jpnn.com, BANYUMAS - Vaksinasi COVID-19 diperlukan untuk melindungi diri dari gejala berat yang mungkin terjadi akibat virus corona jenis baru itu.

Warsono (58) warga Desa Sudagaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sudah membuktikan hal itu.

BACA JUGA: Update Data Positif COVID-19 Harian: Jateng Menyedihkan

Pada akhir April 2021, Warosno dan juga istrinya Suci Wahyuningsih (53) dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

Setelah dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR, dia dan istri langsung menjalani isolasi di RSUD Banyumas.

BACA JUGA: Dokter Walta: Pasien Kanker Aman Divaksinasi Covid-19, Jangan Takut

Saat itu dirinya tidak merasakan gejala yang berarti. Selama 10 hari menjalani isolasi di RSUD Banyumas, dirinya tetap tidak merasakan gejala yang berarti, makan tetap lahap, tubuh juga tidak merasa lemas.

Hal berbeda dialami istrinya. Saat menjalani tes PCR, Suci sudah merasa tubuhnya lemas, badan meriang dan kehilangan indera penciuman atau anosmia.

BACA JUGA: Dokter Gia Menjelaskan Manfaat Bangun Tidur Sebelum Jam 5 Pagi, Oh Ternyata

Selama menjalani isolasi di rumah sakit, Suci juga merasakan berbagai gejala, mulai dari batuk pilek yang mengganggu, hingga rasa nyeri pada ulu hati.

Beruntung, gejala demi gejala yang dirasa istrinya lama kelamaan mulai membaik karena mendapatkan penanganan yang intensif dari pihak rumah sakit.

Pada bulan April 2021, tingkat keterisian rumah sakit juga belum sepenuh seperti saat ini.

Melihat kondisi istrinya yang terbaring lemah, sementara dia tidak merasakan gejala yang berarti, Warsono mulai menyadari, bahwa kondisi yang terjadi pada dirinya tidak terlepas dari peran vaksinasi COVID-19.

Memang, pada saat terkonfirmasi positif COVID-19 Warsono sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap sementara istrinya belum divaksinasi sama sekali.

Dia mendapatkan vaksinasi dosis pertama pada bulan Februari 2021 dan dosis kedua pada Maret 2021.

Warsono meyakini, vaksinasi telah membantunya melewati masa isolasi dengan kondisi yang baik, tidak ada gejala berat yang dirasakannya.

Hal itu sesuai dengan beberapa informasi yang dia baca, bahwa vaksinasi dapat mengurangi gejala dan tingkat keparahan pada penderitanya. Pada saat itu, dia telah membuktikannya sendiri.

Sebagai seorang lansia yang masuk dalam kelompok rentan, Warsono merasa terlindungi karena telah mendapat vaksinasi dosis lengkap itu membuatnya merasa sangat bersyukur dan lebih tenang.

Kini, setelah masa isolasi itu terlewati, dia mengajak orang-orang di lingkungannya yang belum divaksinasi untuk bersegera begitu ada kesempatan.

Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar yang dapat dilakukan, bahkan sangat perlu dilakukan oleh masyarakat untuk membantu pemerintah dalam upaya percepatan penanggulangan pandemi COVID-19.

Pengalaman Warsono memang patut menjadi pelajaran bersama, bahwa vaksinasi diperlukan untuk melindungi diri dari gejala berat yang mungkin terjadi akibat COVID-19.

Menanggapi pengalaman yang dialami pasangan suami istri itu, dokter spesialis paru dari RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian, vaksinasi sangat efektif melindungi.

Walaupun seseorang tetap memiliki kemungkinan terkena COVID-19 setelah divaksinasi. Namun tetap efektif dalam mencegah bergejala berat yang memerlukan perawatan.

Hal senada juga disampaikan oleh Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) cabang Jawa Tengah dr. Indah Rahmawati, Sp.P.

Menurutnya, vaksinasi COVID-19 sangat diperlukan untuk melindungi kelompok masyarakat yang rentan agar tetap sehat. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler